Kemarin saya pulang belakangan dari Sekret,dan yg memegang kunci kala itu adalah saya. ketika hendak menutup pintu sekret, saya disapa teman sejurusan saya. Saya membalas sapaannya sembari tersenyum. Ketika hendak pamit, teman saya yang cowok itu mencegat sesaat.
"Sket, bisa nggak pas Survey nanti kamu pake celana?," kata temen saya itu dengan wajah serius. Surve yang di maksud disini adalah survey studio Perencanaan Desa (SPD) Studio kedua setelah studio pemukiman Kota.
"Gak,"kataku datar. saya sedikit tersinggung, emang kenapa dengan Rok?
"Gini sket, soalnya medan yang akan kita tempuh itu, cukup berat"
EMANG Kalo saya pake celana, medannya jadi lebih ringan ya?, benar2 alasan yg tidak logis. Saya dan para akhwat2 yg mengenakan Rok bukan tanpa alasan, bukan pula pengen keliatan feminin, dan bukan pula sebagai seragam ke akhwatan. Bukan!. Memakai Rok adalah bagian dari Syariat.Wanita memiliki pakaian khusus dengan segenap ciri-cirinya, dan laki-laki juga memiliki pakaian yang khusus, yang membedakannya dari pakaian wanita. Dan wanita tidak diperbolehkan menyerupai laki-laki dalam hal pakaian, penampilan dan cara berjalan.
Dalam hadits shahih disebutkan:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Al-Bukhari, shahih).
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki." (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya, sanad hadits ini shahih menurut syarat Muslim) "
Selain itu untuk menghindari menyerupai pakaian lelaki, dan menutup aurat, Rok juga berfungsi untuk tidak mebentuk lekuk/bentuk tubuh wanita bagian bawah (Paha, lutut, betis).
Lha wong saya tiap hari make celana panjang kok, cuma Rok itu berada diluarnya, kan gak lucu kalo sebaliknya. Memakai Rok tidak akan membatasi gerak, asal kita pandai2 mensiasatinya. Makanya cerdas donk. Biasanya saya dan saudara2 saya memakai rangkapan berupa celana panjang di dalam Rok di tambah dengan kaos kaki yang menjulur sampai betis untuk mengantisipasi tersingkapnya aurat.
Semoga Allah mau membukakan hati-hati setiap muslim untuk tidak menutup diri dari syariat.
"Sket, bisa nggak pas Survey nanti kamu pake celana?," kata temen saya itu dengan wajah serius. Surve yang di maksud disini adalah survey studio Perencanaan Desa (SPD) Studio kedua setelah studio pemukiman Kota.
"Gak,"kataku datar. saya sedikit tersinggung, emang kenapa dengan Rok?
"Gini sket, soalnya medan yang akan kita tempuh itu, cukup berat"
EMANG Kalo saya pake celana, medannya jadi lebih ringan ya?, benar2 alasan yg tidak logis. Saya dan para akhwat2 yg mengenakan Rok bukan tanpa alasan, bukan pula pengen keliatan feminin, dan bukan pula sebagai seragam ke akhwatan. Bukan!. Memakai Rok adalah bagian dari Syariat.Wanita memiliki pakaian khusus dengan segenap ciri-cirinya, dan laki-laki juga memiliki pakaian yang khusus, yang membedakannya dari pakaian wanita. Dan wanita tidak diperbolehkan menyerupai laki-laki dalam hal pakaian, penampilan dan cara berjalan.
Dalam hadits shahih disebutkan:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Al-Bukhari, shahih).
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki." (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya, sanad hadits ini shahih menurut syarat Muslim) "
Selain itu untuk menghindari menyerupai pakaian lelaki, dan menutup aurat, Rok juga berfungsi untuk tidak mebentuk lekuk/bentuk tubuh wanita bagian bawah (Paha, lutut, betis).
Lha wong saya tiap hari make celana panjang kok, cuma Rok itu berada diluarnya, kan gak lucu kalo sebaliknya. Memakai Rok tidak akan membatasi gerak, asal kita pandai2 mensiasatinya. Makanya cerdas donk. Biasanya saya dan saudara2 saya memakai rangkapan berupa celana panjang di dalam Rok di tambah dengan kaos kaki yang menjulur sampai betis untuk mengantisipasi tersingkapnya aurat.
Semoga Allah mau membukakan hati-hati setiap muslim untuk tidak menutup diri dari syariat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar