Sabtu, 01 Maret 2008

Sabar itu berbatas? masa?

Suatu hari, ketika saya benar-benar sedang sangat amat membutuhkan pinjaman FlashDisk. Flashdisk saya sedang di pinjam untuk keperluan yang tidak kalah penting. Saya menanyakan ke semua akhwat di rumah yang Flasdisknya nganggur. Dan hanya satu akhwat yang Flashdisknya nganggur, tapi dia enggan Flashdisknya di pinjamkan ke saya dengan alasan katanya komputer saya bervirus, padahal antivirus saya insyaAllah Update, dan hampir semua flasdisk yag masuk ke komputer saya, bisa di pastikan datanya yang bervirus pasti terhapus.saya sedikit tersinggung dengan ucapan akhwat itu yg langsung menjudge kalau komputer saya bervirus. Tahu darimana?.saya yang terbawa emosi tiba-tiba saja melontar kata,"Kalo ga mau minjemin ya ga usah pake alasan komputer saya bervirus," kata saya dengan ketus lalu menutup kamar dengan kesal.setelah lama menenangkan diri saya lalu beristigfar. Saya belum bisa menahan amarah dan bersabar oleh kata-kata yang mungkin menyakitkan hati saya.
Saya juga manusia. Itu belum seberapa di banding para pendahulu-pendahulu Islam yang menjadikan sabar dan Shalat sebagai penolong ketika di caci dan di cemooh kaum kafir. Bahkan Rasulullah sangat sabar walau harus menerima deraan tekanan dari musuh-musuh Islam. Sedangkan saya?. Pernah saya mendengar salah seorang teman saya sambil menangis," kesabaran saya juga ada batasnya"Benarkah demikian?, Sebenarnya yang membatasi kesabaran itu nafsu, ego, dan emosi sesaat kita. Padahal kesabaran itu tiada berbatas. Karena Allah senantiasa bersama dengan orang-orang yang bersabar. Adakah yg terbatas bagi-Nya?

Tidak ada komentar:

Curcol dikit

Dulu sebelum kenal instagram , saya nulis statusnya di blog hehehe setelah dipikir-pikir emang nyaman sih nulis status di blog, apalagi u...