hari minggu saya diajak menemani mbak meme ke lawang, di temapt adik lesnya. setelah perjalanan panjang dgn di bonceng sepeda motor sama mbak Meme, kami sampai.. ya mapun anaknya uendel pool, tp cerdas. masih kelas 1 SMP, pertama nemenin si adik ini ke warnet mau ngebrowsing, soalnya kena hukum gurunya karena rame di kelas, jd musti nyari definisi seni sebanyak 50 arti. Ya udah kita berdua nemenin siAdik di warnet sampe jelek. Setelah pulang dan nungguin mbak Meme nge-Les-i si Adik, hujan deras menguyur2, tapi kami malah nekat ke kebun teh padahal jalannya licin banget.... sempat tersesat, cz mbak meme lupa jalan, setelah nanya2 akhirnya nemu rute yg benar. jauuuh ternyata. naik tanjaknya yg 90 drajat kemiringannya, aku nyaris turun dari boncengan. tp alhamdulillah motornya kuat nanjak. masih jauuuh juga ternyata, di tengah perjalanan menuju kebun teh, masih hujan. hujannya deras dan makin menggila saja, lagi musim hujan ya malang. basah deh.
Selasa, 25 Maret 2008
Menikmati ketololan
hari minggu saya diajak menemani mbak meme ke lawang, di temapt adik lesnya. setelah perjalanan panjang dgn di bonceng sepeda motor sama mbak Meme, kami sampai.. ya mapun anaknya uendel pool, tp cerdas. masih kelas 1 SMP, pertama nemenin si adik ini ke warnet mau ngebrowsing, soalnya kena hukum gurunya karena rame di kelas, jd musti nyari definisi seni sebanyak 50 arti. Ya udah kita berdua nemenin siAdik di warnet sampe jelek. Setelah pulang dan nungguin mbak Meme nge-Les-i si Adik, hujan deras menguyur2, tapi kami malah nekat ke kebun teh padahal jalannya licin banget.... sempat tersesat, cz mbak meme lupa jalan, setelah nanya2 akhirnya nemu rute yg benar. jauuuh ternyata. naik tanjaknya yg 90 drajat kemiringannya, aku nyaris turun dari boncengan. tp alhamdulillah motornya kuat nanjak. masih jauuuh juga ternyata, di tengah perjalanan menuju kebun teh, masih hujan. hujannya deras dan makin menggila saja, lagi musim hujan ya malang. basah deh.
Kolaborasi antara kegilaan, obsesi bagpacker, seniman, petualang, dan turis dadakan.( part 2 Ikan Mas dan Toko O**-off the record-)
Setelah perjalanan sintingku dgn ukhti lathiyfah, saya punya dua hikmah yg mengacu pada taubatan nasuha saya.
Kolaborasi antara kegilaan, obsesi bagpacker, seniman, petualang, dan turis dadakan.( part 1)
1. iri pada ikhwan, mereka punya acara yg namanya mukoyam.
ya udah 4 alasan saja selebihnya nanti saya pikirkan lagi. Setelah letih berjalan dan hujan yg mulai menderas. Kami sepakat untuk singgah silaturrahim (bahasanya silaturrahim, tapi..)ke rumah ukhti Anna yg letaknya di kassin, sementara itu jaraknya masih 2km lagi dari possisi kami jalan. Sampai di sana, si Ukhty terheran2 dgn gelagat aneh kami. Basa-basi sebentar, nanya2 "Afwan mengganggu,", "anti tidak sedang sibuk kan?", bener2 basa-basi yg basi. Akhirnya saya tidak tahan,"Ukh minum dunk, haus nih,"Si Ukhty cuma senyum-senyum sembari mengambilkan suguhan segar pada musafir dadakan ini. Sambil menunggui hujan reda, dan org2 jumatan bubar, i Ukti terus2an mengiterogasi kami perihal kedatangan kami yg tidak biasanya. (emang gak biasa, soalnya baru kali itu sy ke Rumah Ukhty Anna).
setelah pamit, kami pun meneruskan perjalanan obsesif kompulsif ini terhadap adventure. Menelusuri gang kassin lalu menuju pasar besar, di emper2 toko ada yg berjualan ikan hias, murah pula cuma Rp.2000!! saya pun membelinya, saya sudah lama ingin punya hewan peliharaan (ikan). kami beristirahat di masjid jami' untuk shalat dhuhur, hujan kembali menderas saat kami shalat. Setelah hujan reda, kami kembali berjalan... Shalat ashar, lalu jalan lagi hingga kami kelelahan,lalu langit yang sudah menjelang maghrib dan perut yang melilit2, akhirnya kami memutuskan untuk pulang dengan angkot.
Kamis, 20 Maret 2008
Emang kenapa dengan ROk?
"Sket, bisa nggak pas Survey nanti kamu pake celana?," kata temen saya itu dengan wajah serius. Surve yang di maksud disini adalah survey studio Perencanaan Desa (SPD) Studio kedua setelah studio pemukiman Kota.
"Gak,"kataku datar. saya sedikit tersinggung, emang kenapa dengan Rok?
"Gini sket, soalnya medan yang akan kita tempuh itu, cukup berat"
EMANG Kalo saya pake celana, medannya jadi lebih ringan ya?, benar2 alasan yg tidak logis. Saya dan para akhwat2 yg mengenakan Rok bukan tanpa alasan, bukan pula pengen keliatan feminin, dan bukan pula sebagai seragam ke akhwatan. Bukan!. Memakai Rok adalah bagian dari Syariat.Wanita memiliki pakaian khusus dengan segenap ciri-cirinya, dan laki-laki juga memiliki pakaian yang khusus, yang membedakannya dari pakaian wanita. Dan wanita tidak diperbolehkan menyerupai laki-laki dalam hal pakaian, penampilan dan cara berjalan.
Dalam hadits shahih disebutkan:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Al-Bukhari, shahih).
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki." (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya, sanad hadits ini shahih menurut syarat Muslim) "
Selain itu untuk menghindari menyerupai pakaian lelaki, dan menutup aurat, Rok juga berfungsi untuk tidak mebentuk lekuk/bentuk tubuh wanita bagian bawah (Paha, lutut, betis).
Lha wong saya tiap hari make celana panjang kok, cuma Rok itu berada diluarnya, kan gak lucu kalo sebaliknya. Memakai Rok tidak akan membatasi gerak, asal kita pandai2 mensiasatinya. Makanya cerdas donk. Biasanya saya dan saudara2 saya memakai rangkapan berupa celana panjang di dalam Rok di tambah dengan kaos kaki yang menjulur sampai betis untuk mengantisipasi tersingkapnya aurat.
Semoga Allah mau membukakan hati-hati setiap muslim untuk tidak menutup diri dari syariat.
Kultum SPMB UMPTN
bada shalat subuh, aku masih bertahan di mushala kontrakan. Akhwat2 banyak yang mudik. 3 hari kedepan memang tanggal merah. Bagi akhwat2 yg rumahnya dekat ya.. mudik, kalau aku?mudik 3 hari? yang benar saja, perjlanan sehari-semalam saja menghabiskan waktu 2hari dua malam. jadilah aku merenung sebentar. Lalu dua akhwat ikut nimbrung merenung di sampingku, lalu salah satunya membuka percakapan," Wah kasian ya anak luar jawa," Ini bermaksud ngece ato simpatik? "itu loh UMPTN," sambung si akhwat,"UMPTN kan harus di selenggarakan di Universitasnya, jadi gak kayak SPMB yang bisa membidik dari mana saja, kan kasihan kalo yang dari luar jawa" Ooh itu maksudnya, aku nyaris tersinggung berat. "UNIBRAW salah satu pelaksana UMPTN bareng PTN - PTN lain di jawatimur dan baru di berlakukan tahun ini,"timpalku UMPTN ini aneh, entah apa maksud para pendukung sistem ujian ini. Karena ini jelas akan mengurangi mahasiswa luar jawa untuk bersekolah di Jawa timur.
Sabtu, 15 Maret 2008
Teori Privatisasi menghianati -ku
Teori privatisasi menghianatiku mentah2,. Teori privatisasi yg kubaca dari buku di perpus itu intinya begini, ketika sebuah perusahaan di privatisasi, maka orientasinya itu pada pasar. Dimana keinginan2 pasar akan tercover oleh sistem ini. Nah kedengarannya bagus kan?.
tapi aplikasinya tidak semanis itu. Ini adalah konspirasi kapitalis dalam memback up kepentingan2nya pada negara2 seperti indonesia. Hiks
Lantas ketika swasta sudah mendapatkan posisi privatnya atas perusahaan negara, seperti BUMN dan turunannnya, mereka bisa leluasa mengendalikan pasar. Padahal awalnya teori privatisasi menganalogikan pasar sebagai masyarakat, ketika masyarakat bilang A maka pasar pun demikian, ketika rakyat bilang B maka Pasar pun bilang B... Namun implementasinya kan tidak demikian.. Akal Licik liberlis global itu membolak-balikkan konsep. Nah saat swasta mendapatkan posisi privatnya tadi, maka mereka bisa dengan mudahnya mengendalikan pasar sekehandak hatinya yg orientasinya pada profit!!.
ya ALLAH laknatlah orang2 fasik ini.
disaat rakyat kita rakyat indonesia dililit masalah mahalnya minyak dan lain2nya, PLN mau di privatisasi?!! No way!!. Gilak...
(eh gue lebay juga ya nulisnya)
Rabu, 05 Maret 2008
S k e t s a ke JOdipan
Tempo hari saya di SMS senior di jurusan saya, begini bunyinya: Sket, km bs bikinin
tulisan tentang ‘icon
(ket: Kloset ini nama minimags)
Lantas, tipa kali saya menanyai orang-orang yang saya temui saya
mengajukan pertanyaan ”Apa yang terlintas di benak anda ketika ’Kota Malang’
disebut?”
Nah bisa jadi itu pula pertanyaan yang akan saya ajukan pada, anda Banyak orang menjawab Apel, Tugu, Ijen, kolonial, pendidikan, Unibraw dan
sebagainya. Lalu kalau pertanyaan itu untuk saya?. Yang spontan terlintas adalah
AREMAnya.
Nah, berkaitan dengan itu saya pun ke Jodipan, bermodalkan sedikit informasi dari salah sesorang senior Akhwat mengenai Rute ke Jodipan, saya berangkat sendiri ke Jodipan ditemani kmera digital Pinjaman. Petualangan di mulai.
Saya naik angkot dari depan gerbang FK dengan menumpang AL, lalu berhenti di satasiun trus naik JDm kalo ga salah ingat. Truuus. saya di tanyai pak supirnya. Mbak mau turun dimana? Jodipan gang berapa?. saya pun bingung. He? turun dimana ya?
"pokoknya yg Arema-Arema gitu deh pak"
saya pun diturunkan di dpan sebuah toko yang menjual prnak-pernik klub sepakbola Aremanya. Banyak anak-anak muda di sana, lalu ada mas-mas yang berwajah sangar tipikal preman gitu, duh. saya salah mendarat ya? mana dia menatap tajam menusuk ke arah angkot yg saya tumpangi tadi,. tadinya saya bermaksud langsung nanya-nanya orang2 di toko itu tapi...emmm gimana ya. Jujur nyaliku sempat ciut juga. Akhirnya saya mencari masjid, padahal jam baru setengah satu, Ashar belum masuk, dhuhupun udah, lalu ngapain?. Ya, saya minta dikuatkan sama Allah,. Allah kan sebaik-baik pelindung. Lalu saya bertemu dgn Bapak2 di masjid itu. Saya nanya,"pak bisa kasih tahu saya,kira2 dimana saya bisa dapet sedikit cerita tentang fans Arema di Jodipan ini?," saya bertanya sehati-hati mungkin.
lalu sang bapak dengan bijaknya berkata,"Oh nanya aja ke mas Arif, mbak masuk aja ke gang ini, insya Allah beliau mau bantu mbak,"kata si bapak sambil menunjuk sebuah gang.
Saya mengangguk-angguk sopan, berterimakasih, lalu menuju gang yg dimaksud si bapak, saya mulai beraksi memotret2 tiap sudut yg beraroma AREMA. sambil celingak-celinguk nyari rumah mas Arif, dan Mas Arifnya gak ketemu, soalnya beliau sedang bepergian. Akhirnya siapapun bolehlah. saya pun menanyai salah seorang bapak yg tampaknya menjadi pengumpul kardus bekas dan sejenisnya. Sya banyak dapat cerita dari si bapak, lalu tak lupa fot2 sama si bapak. Dan tak lupa si bapak menyuruh saya ke Toko 'seram' tadi kalau untuk mendapatkan feel cerita yang lebih akurat dan valid. He?. tapi....
Akhirnya saya memarahi diri saya"jangan pengecut Sketsa, coba, mana bisa jadi Wartawan kalo segitu aja udah ciut" dan Bismillah, saya pun dengan kepedean penuh mendatangi toko tadi, awalnya foto2 bagian luar toko, lalu.. salah seorang remaja pria nyeletuk."mbak, kok fotonya dari jauh?, deket sini aja mbak,"kata si remaja pria dengan ramah (saya emang mbidiknya dari jauh sih he he he)
dan tanpa saya sadar, saya pun sudah berbaur dengan pemuda2 di toko itu, mas2 yg bertampang preman itu pun dengan ramah dan sopan mempersilahkan saya untuk memotret2 apa saja dan menanyakan apa saja,. Mereka ramah2 lho. saya jadi merasa bersalah karena sempat bersuuzon pada saudara2 yang ramah-ramah ini. saya pun jadi nyaman untuk membuat tulisan.
"kapan-kapan, maen kesini lagi juga gapapa kok mbak" kata mereka setelah saya berpamitan pulang.
hmmm. Hikmah nomor 1 dari perjalan ke Jodipaness : jangan liat orang dari penampilan luarnya.
Selasa, 04 Maret 2008
Terima kasih untuk Ayat2 cinta
Terlepas dari segala kontrofersinya, saya berterima kasih pada film ini. Di hari pertama saya masuk kuliah, salah seorang teman ammah di jurusan saya, berseloroh bahwa film ayat2 cinta menarik, padahal dia belum pernah nonton, hanya melihat cuplikannya saja. sehingga dia ingin membeli Novelnya. Ini adalah sounding pada novel ayat2 cinta, batu loncatan untuk amar ma'ruf. Jika indikasi untuk membaca novelnya, jelas teman saya akan banyak tahu versi yang sebenarnya. Memang banyak hal2 yg syar'i di Novel tdk di cover seluruhnya di film, tapi beberapa adegan dan konsep cerita ygFilm ini tawarkan sudah lumayanlah untuk orang ammah. Temen2 saya yg ammah itu jadi tau kalo ternyata menyentuh orang yang bukan mahrom itu tidak boleh dalam Islam, sehingga temen2 saya yg tadinya mempertanyakan kenapa saya tidak mau salaman dan boncengan dengan anak cowok di kampus jadi mulai mengerti, pembelajaran tentang contoh ahklak yang baik dan sebagainya. Memberi pemahaman pada masyarakat kan harus bertahap.
Murabbiku yang baru
Ekonominya Koruptor
Sabtu, 01 Maret 2008
Ketika Ikhwan wa Akhwat saling Kritik
Cerita ini sudah lama saya dengar dari akhwat yg seorganiasi dengan saya, ketika itu saya berhalangan hadir pada syuro pengurus harian, jadilah saya tidak mengetahui kondisi setting cerita ini.
Tapi inti ceritanya begini, syuro saat itu membahas agenda2 dakwah strategis Organiasi kedepannya, lalu di akhir syuro, ada semacam testimoni, krtik saran dan nasihat (semacamnya lah). Saat itu Ikhwan mengkritisi Akhwat, kalo pake jaket itu jangan di slerekin (di kancing) sampe leher (teorinya itu bisa membentuk tubuh, dan memperlihatkan bagian tubuh yg seharusnya tertutupi oleh juluran jilbab), dan kalo jaketan itu jilbabnya di keluarin aja.
pikirku, Wah subhanallah kritik yang bagus akhi, Aku mendengarnya ya stuju2 saja emang usul dan kritiknya bagus kan. (soalnya saya pernah kena tegur soal model berjaket ini)
Nah, giliran akhwat nih yg ngasih feedback ato kritik saran baru,.Di wakili salah seorang akhwat, Kritik buat ikhwan,. Kalo bisa ikhwan itu penampilannya jangan kumal. Soalnya image pekerja dakwah bisa kumuh lantaran image kumal itu, sandal jepitan ke kampus lah (maksud hati ingin zuhud apa daya image tak sampai), celanannya di linting sampe mata kaki lah, mbok ya kalo ga pengen isbal ya celananya di potong cingkrang rapi aja ga usah dilinting-linting kayak kebanjiran.Trus kalo ketemu akhwat itu bawaannya nunduuuuuuuuuk saperti mau seruduk tiang listrik, bagus sih Gadhul bashor gitu. Tapi perlakuannya harus adil sejatera dong. Jangan ama akhwat aja, tp sama cewek ammah juga.
Gitu ceritanya
ooooo gitu
Sabar itu berbatas? masa?
Saya juga manusia. Itu belum seberapa di banding para pendahulu-pendahulu Islam yang menjadikan sabar dan Shalat sebagai penolong ketika di caci dan di cemooh kaum kafir. Bahkan Rasulullah sangat sabar walau harus menerima deraan tekanan dari musuh-musuh Islam. Sedangkan saya?. Pernah saya mendengar salah seorang teman saya sambil menangis," kesabaran saya juga ada batasnya"Benarkah demikian?, Sebenarnya yang membatasi kesabaran itu nafsu, ego, dan emosi sesaat kita. Padahal kesabaran itu tiada berbatas. Karena Allah senantiasa bersama dengan orang-orang yang bersabar. Adakah yg terbatas bagi-Nya?
Hiburan yang Menyedihkan
saya terus-terus merengut dengan tayangan ini, sampai2 bude saya bertanya ada apa?. Ketika saya jelaskan alasannya, bude saya menjawab dengan santai. "Cuma gitu kok, ntar alisnya bisa tumbuh lagi"kali ini saya menghela napas berat, hiks sedih.Sudah sejauh mana kita berbuat untuk kemuliaan Islam?
Curcol dikit
Dulu sebelum kenal instagram , saya nulis statusnya di blog hehehe setelah dipikir-pikir emang nyaman sih nulis status di blog, apalagi u...
-
Teknologi Atap Pada Hunian Kampung Naga 1 . Atap Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bang...
-
oseng mangga asam manis Judulnya Galery masakan (uhuk ._.) rasanya gak pede sumpah! soalnya rasanya ga njamin, cz manusia yang nyoba ...
-
hai hai hai ada tulisan @sketsapelangi di buku ini ini buku antologinya sketsa taun 2014. kumpulan curhatan galau dengan nominator...