HC Andersen
Sejak kecil saya sudah di jejali dengan doktrin dari dongeng2 dari barat, putri salju, beauty and the beast, putri duyung, cinderela, the Ugly duck, saya suka membaca dongeng-dongeng seperti ini, banyak di perpustakaan SDku, sehingga Sketsa kecil adalah gadis yang menganut faham Cinderelais, putri saljuis dan 'is' yang sejenis. tadinya saya tidak tahu pengarang dongeng2 klasik itu. lalu lama-lama saya tahu, Hans Cristian Andersen akhirnya menjelma menjadi tokoh idolaku di masa kecil, membuaku makin mencintai dongeng dan dunia khayal yang kemudian ku iterpretasikan ke dalam hoby menulis. Sampai SMA saya masih senang dengan hans Cristian Andersesn, tidak ada yang berubah.Samapi saya kuliah dan menjadi mahasiswa pun saya masih senang dengan HC andersen, meski saya tidak mengidolakannya seperti dulu saat kecil (idola saya yang utama dan pertama Hanya Rasulullah, insya Allah), saya hanya sekedar menjadikannya orang yang saya senangi masih menawar buku kumpulan dongeng HC Andersen di Williss, dan harganya ternyata tetap mahal meski itu buku bekas, saya uring-uringan.Hingga suatu malam ketika saya membaca sebuah artikel tentang HC Andersen di sebuah majalah, saya sedikit kaget. Begitukah? kataku akhirnya. HC Andersen yang dongeng2nya banyak membuatku kagum, ternyata seorang gay, Homoseksual!. Dongeng The Ugly Duck sendiri adalah kisah yg menceritakan tentang dirinya sendiri, tentang anak bebek yang merasa diri amat jelek diantara anak ayam. Aku membaca artikel itu hingga selesai dan kemudian beristigfar... T_T
Sejak kecil saya sudah di jejali dengan doktrin dari dongeng2 dari barat, putri salju, beauty and the beast, putri duyung, cinderela, the Ugly duck, saya suka membaca dongeng-dongeng seperti ini, banyak di perpustakaan SDku, sehingga Sketsa kecil adalah gadis yang menganut faham Cinderelais, putri saljuis dan 'is' yang sejenis. tadinya saya tidak tahu pengarang dongeng2 klasik itu. lalu lama-lama saya tahu, Hans Cristian Andersen akhirnya menjelma menjadi tokoh idolaku di masa kecil, membuaku makin mencintai dongeng dan dunia khayal yang kemudian ku iterpretasikan ke dalam hoby menulis. Sampai SMA saya masih senang dengan hans Cristian Andersesn, tidak ada yang berubah.Samapi saya kuliah dan menjadi mahasiswa pun saya masih senang dengan HC andersen, meski saya tidak mengidolakannya seperti dulu saat kecil (idola saya yang utama dan pertama Hanya Rasulullah, insya Allah), saya hanya sekedar menjadikannya orang yang saya senangi masih menawar buku kumpulan dongeng HC Andersen di Williss, dan harganya ternyata tetap mahal meski itu buku bekas, saya uring-uringan.Hingga suatu malam ketika saya membaca sebuah artikel tentang HC Andersen di sebuah majalah, saya sedikit kaget. Begitukah? kataku akhirnya. HC Andersen yang dongeng2nya banyak membuatku kagum, ternyata seorang gay, Homoseksual!. Dongeng The Ugly Duck sendiri adalah kisah yg menceritakan tentang dirinya sendiri, tentang anak bebek yang merasa diri amat jelek diantara anak ayam. Aku membaca artikel itu hingga selesai dan kemudian beristigfar... T_T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar