.
Dua orang buruh bangunan berada di lokasi proyek.
Yang satu berada di puncak sedang melakukan pengecoran. Yang
satunya lagi tidak jauh berada di bawahnya. Yang di puncak kekurangan semen
sehingga dia perlu menginformasikan yang di bawah untuk membawakan adonan semen
ke atas.
Buruh pertama mencoba berteriak pada buruh kedua. Tapi buruh
kedua tidak mendengar. Mungkin suasana terlalu bising untuk mendengar.
Buruh pertama berteriak lebih keras lagi. Nihil
Buruh Pertama melempar kerikil.
Tuk! kena helm.
Tuk! Tak ada reaksi
Tuk! kena bahu.
Masih tak bergeming
Tuk! Kena sepatu
Nihil
Buruh pertama bingung, nyaris habis akal. Di sakunya ada 2 uang
koin 5ratusan dan 2 lembar seribuan kertas.
Koin 5 ratusannya di lemparnya ke bawah kea rah buruh kedua.
Tuing!
Buruh kedua memungut koin 5ratus yang jatuh di depannya.
“Alhamduliillah Rejeki nih,lumayan bia nambahin beli rokok
sebatang” kata buruh kedua sambil memasukkan koin 5ratus ke sakunya tanpa pikir
panjang.
Buruh pertama sempat kecewa.
Berikutnya buruh pertama membungkus uang koin 5ratusan dengan lembar seribuannya.
Lalu menjatuhkannya lagi.
“Wah rejeki lagi nih, lumayan bisa beli 2batang rokok” buruh
kedua kembali memasukan uang yang di jatuhkan tanpa pikir panjang.
Buruh pertama jadi Bete. Lalu menatap sekelilingnya, ada
batu yang cukup besar muat dengan genggaman tangan. Buruh pertama berniat
menjatuhkan batu ini. Toh buruh kedua pake helm proyek jadi kepalanya bakal
aman.
Di jatuhkanlah batu ini
Tuiing. Bluk. Kena bahu!
“Wadau! Siapa neh yang jatuhi batu” Akhirnya buruh kedua
menoleh ke atas. Buruh pertama pun nyengir melambai. :D
Allah terkadang menggunakan cobaan-cobaan ringan berupa
batu-batu kecil serta kenikmatan-kenikmatan kecil seharga koin 5ratus dan
selembar seribuan untuk membuat kita menengadah kepadanya. Bahkan melimpahi
kita dengan banyak rahmat, tapi tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya.
Karena itu pada titik tertentu Allah akan menurunkan cobaan setara batu yang
cukup besar agar kita mengingatnya. Jangan sampai kita menjadi hamba seperti
buruh kedua dalam cerita ini, jangan sampai batu-batu kecil serta rahmat
membuat kita tidak cukup untuk melihat-Nya. Jangan sampai batu besar datang
baru kita tersadar betapa bodohnya kita.
Wallahu a’lam.
Selamat menjalani hari ... semoga hari ini lebih baik dari kemarin :D