chapter.1
Cerita ini cuma sekedar
lintasan cerita, tidak terlalu berharap menjadi kategori cerita yang
menginspirasi apalagi memberi rejeki :P (tuh kan di awal aja udah ga nyambung).
cerita ini di mulai karena
kami sama-sama menjadi pemilik 3 buah
sepeda yang kerap di parkir manis di depan secretariat Alhadid, sekitar tahun
2008. Kami punya angan-angan sama bahwa Brawijaya akan penuh dengan mahasiswa
bersepeda. Karena kami berpedoman pada istilah ->mulai dari sendiri dan mulai dari yang
kecil-kecil<-, kami mulai dengan memperkuat imej sebagai mahasiswa pemancal :D
chapter.2
waktu itu socmed yang lagi
ngetren adalah FS (friendster) jadi kami gemar koar2 di FS tentang manfaat
bersepeda dan ‘pamer’ eksistensi sebagai mahasiswa pemancal. Mas Reza senior di
AH, yang saat itu ‘tertarik’ dengan ‘pameran’ kami, beliau pun memberi kami nama
LaSkAr di ambil dari nama kami Lathiyfah Sketsa Muzar ._.
Chapter 3
Sempet ada syuronya lho
-_-‘a, sempet bikin stiker dan nameplat ‘BikeToCampus’ segala. Yah ada usaha
sedikit lah buat kampanye sepeda ke kampus.
Masing-masing sepeda kami
beri nama, katanya biar ada takliful qulubnya gitu (._.)a . Sepedanya Lathiyfah
Poenix warnanya oranye oranye putih gitu (katanya nama sementara wktu itu tapi
sampe lulus baru di ubah -_-), sepeda Sketsa namanya Nimbus warnanya putih ijo
ijo, kenapa? Pengen aja.. rencana nanti sepeda kedua namanya Firebolt (belum
kesampaian), sepedanya Muhzar namanya Black Jet item2 kumus2 ( hahaha sory jet
:3)
Chapter 4
Yang namanya fase itu
pasti ada.
Lathiyfah mulai bosan
jalan dengan poenix, jadi dia sering bawa motornya, katanya capek dan bikin
keringat soalnya rumahnya jauh dari kampus.
Pas semester-semester
akhir, Muhzar main gila dengan black-white jet, petualang kesana kemari, gak
pulang-pulang (gak ngampus2) alhasil dia yang lulusnya paling terakhir diantara
kami bertiga.
Sedangkan Sketsa masih
gitu-gitu aja sama Nimbus, pencapaiannya yang spektakuler Cuma PP Batu-malang
dengan Nimbus.
Begitulah tahun-tahun
terakhir kami tidak terlalu jelas lagi. Semacam 3 anak yang hilang rute.
Chapter 4
Lathifah lulus, no poenix,
no Lathiyfah di kampus.
Sketsa masih sama Nimbus
dengan rutinitas Skripsinya yang membosankan dan sempat membuatnya autis.
Muhzar mulai jarang dengan
Jetnya. Kehilangan Rute dan terperangkap oleh stigma mahasiswa semester akhir.
Chapter 5
Sketsa Akhirnya sembuh
dari autis dan lulus. Rencanannya mereka akan reuni di wisudanya Sketsa. Sebelumnya
ada pra reuni, di suatu pagi yang cerah di bundaran UB.
Yaah mereka mulai bersepeda jauh sebelum bundaran UB muncul lho :D
Sketsa memberikan Tuan Naga buat Lathiyfah dan Muhzar. Tuan Naga menjadi representasi dari pribadi Sketsa kah?
Yaah mereka mulai bersepeda jauh sebelum bundaran UB muncul lho :D
Sketsa memberikan Tuan Naga buat Lathiyfah dan Muhzar. Tuan Naga menjadi representasi dari pribadi Sketsa kah?
di traktir sarapan Roti
sama Lathiyfah. Sarapan bertiga di depan Bundaran UB itu rasanya…. So Awkward..
yeah…
Setelah itupun kalimat
Awkward sangat mampu membuat saya tertawa tidak jelas. Hari itu selepas sarapan
di Bundaran, Sketsa ma Lathiyfah lanjut pergi kajian, dari kajian ke pasar
minggu dan disana ketemu Muhzar… and u know? That style come again! Yeah we are
definitely awkward! Muhzar meng-sms kami yang saat itu berada di tangga naik
stadion GJyana, dan Muhzar berada di balik Baliho besar yang di tempel di
pohon, melihat pemandangan ini daun-daun di pohon ikutan merasa awkward
pastinya -_-; oh god why..
tapi
saat Sketsa wisuda Jet tak muncul.
Jadi tidak ada foto sepeda
ber-LaSkaR
Chapter 6
Kami reuni lagi, waktu itu
Sketsa mengambil barang yang tertinggal di Malang untuk diangkut ke pulau
seberang. Lagi-lagi ketemu di pasar Minggu. Mengingatkan awkward momento
sebelumnya. Tapi ternyata gak! :D kami sudah beradaptasi :3. Jet memberikan
Sketsa dan Lathiyfah buah Strawberi dan gantungan kunci LaSkaR :D,aww so sweet
>.< he is a sweet friend rite?, jadi ngasihnya buah yang manis macam strawberry
gitu :3
Chapter 7
We
realy split up now..
Muhzar sama lathiyfah ini dari
dulu kalo soal ngobrol gak kayak teman biasa pada umunya, semacam dua orang
yang adu sarkatis, kuat-kuatan sapa yang
ngomong paling nyelekit, paling nusuk, paling nohok!. Dan As my Espectation,
lathiyfah undefeatable! Dia yang paling kejam diantara kami. Dan biasanya
berakhir dengan ngambeknya si Muhzar. :D
Dan kami secara official bubar
sebagai LaSkaR dengan alasan kami sudah terlalu tua untuk bermain-main dengan
istilah ‘LaSkaR’ sementara kami sudah bukan pemancal kampus lagi (tapi Sketsa
masih tetap loyal sendiri menjadi pemancal kampus sampai tulisan ini di
turunkan, she realy simple minded and loyal).
Padahal alasan sebenarnnya
gara-gara obrolan dua orang yang tidak bisa dewasa yang berujung dengan
tertohoknya salah satu atau salah duanya
-_-‘ I'm not sure when we will be grow up.
Sekarang namanya Ex LaSkaR
perbedaannya dulu dengan sekarang, kami tidak di kampus Brawijaya dan membawa
identitas mahsiswa pemancal lagi. Kami Cuma tiga orang biasa yang punya cerita
awkward, dan pernah berbagi tentang manfaat bersepeda, kami Cuma 3 orang yang
berteman dan di pertemukan oleh sepeda, Alhadid, dan Brawijaya (kalo bilangnya
sahabat tetep awkward,jadi bilangnya teman ajah), sebelumnya kami 3 orang
berbeda yang berasal dari jurusan berbeda yang bertemu karena sepeda dan
dakwah,, lalu kami punya satu cerita yang sama,.
Sekarang
kami 3 orang yang berbeda, yang
kini tinggal di 3 pulau berbeda, dan kini punya 3 cerita berbeda.
Kami sedang menunggu cerita
berikutnya.
---
----------------------------------------------
(awal tahun2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar