.
covernya eye catching tapi simple dan misterius |
Oke baru saja kelar baca CARRIE karya Stephen King, 2hari kelar yay! Terjemahannya rada membingungkan di awal-awal, susah di cerna, sekitar 30an halaman terjemahannya aneh banget, gak kayak novel Gramedia kebayakan (yang paling enak terjemahannya itu novel Harry Potter hehe ) , tapi lama-lama dan halaman-halaman selanjutnya mulai bisa di cerna hihi, kayak makanan aja.
Kabarnya ini novel pertamanya. Wah padahal nongol di toko buku Indonesia baru-baru ini, tahun 2013san. Terakhir baca karyanya Stephen King itu waktu SMA yang judulnya "Bag Of Bones" gila tu Novel nyeremin banget, sampe aku sembunyiin di bawah kasur saking takutnya.
Bercerita tentang gadis bernama Carrieta White yang kerap mendapat perlakuan Bullying di sekolah lantaran fisik dan cara pandangnya yang di anggap aneh, ya seperti kisah klasik sejarah Bullying karena kamu tampak berbeda selalu menjadi alasan seorang anak menjadi target Bullying.
Si Carrie ini di gambarkan penulis dengan sosok gendut, penuh jerawat, rambut lepek, dan old fashioned.
yang membuat para pembully di sekolahnya sakit mata dan gemes pengen nge-bully. Penampilan Carrie yang demikian saya simpulkan karena ibunya yang freak, yang menganggap penampilan cantik dan manis adalah dosa, dan jerawat di wajah Carrie adalah bagian dari pemurnian dosa =_=a gemes banget deh sama si Margareth White itu. Dikit-dikit si Carrie di suruh masuk lemari, suruh berdoa (<--bertobat gitu).
Pas Carrie dapet haid pertamanya pun itu dianggap sebagai 'Dosa Darah' oleh si ibu freak ini, ampun dah.
Karena sering di Bully di sekolahm kemudia di 'bully' juga di rumah, membuat kekuatan terpendam Carrie bangkit, ya Carrie punya kemampuan Telekinesis super duper kuat. Kemampuannya ini sempat hilang saat umurnya 3 tahun, saat itu kemampuannya sempat 'meledak' karena ibunya sempat melakukan percobaan pembunuhan padanya di usia 3 tahun, karana pemahamannya dalam beragama yang menganggap anaknya dan kemampuan anehnya adalah kutukan dan sekutu iblis. Insiden ledakan kekuatan di usia 3 tahun ini membuat ingatan Carrie akan kemampuannya terlupakan.
Kemampuan itu serta ingatan-ingatan perlakuannya saat kecil muncul kembali bersamaan dengan masa pubertasnya, haid pertamanya. Haid yang tidak pernah dia tahu sebelumnya apa artinya, saking lugu dan terisolirnya pikiran Carrie. Doktrin ibunya terlalu kuat sih.
Seorang gadis populer bernama Sue Sneil yang pernah sekali mengikuti aksi bullying terhadap Carrie, merasa sangat bersalah oleh perbuatannya itu, dan bermaksud menebus kesalahannya. Tapi niat baik ini justru jadi awal petaka. Petaka yang menghancur leburkan seluruh kota, meleburkan sekolah, membumi hanguskan kota, dan korban jiwa dimana-dimana. Bencana besar. kemampuan Telekinesis Carrie menjadi mimpi buruk bagi kota dan orang-orang yang memperlakukannya berbeda.
Novel ini mengingatkan tentang Film "Chroconicle" sama "Looper" , dua film ini sama-sama mengangkat Tema orang yang punya kemampuan Telekinesis. Ending penghancuran kota ala Carrieta White dalam buku ini langsung bikin aku teringat penghancuran kotanya Andrew di Chroconicle. Kalo telekinesis di film Looper tentang perjalanan waktu seorang pria yang menjari pembunuh istrinya di masa depan dan pergi ke masa lalu untuk mencari pembunuh itu, dan orang yang dicarinya adalah seorang bocah telekinesis dengan kekuatan penghancur yang sama menakutkannya dengan Andrew maupun Carrie.
Novel Carrie ini katanya sudah di filmkan, tapi aku belum nonton sih, baru browsing yang memerankan Carrie si Chloe Moretz. Oh.. aku langsung bengong -_-a Chloe kan cakep, gak gendut -_-. Tauk ah..
Tapi si Chloe kok jadi sering meranin genre film kek gini, film 'Let Me in' juga kan tema-tema bullying gitu cuma bedanya di 'Let Me In' Chloe jadi vampir imut, bukan yang kena Bully :P
(sketsa.2014)
3 komentar:
udah ada filmnya Sket..
Si bu Dosen Wulan punya.. pinjem dia aja :D
filmnya jelek.. mending jgn nonton..
Iya Mbak bener. Aku juga udah beli bukunya jadi nyesel gara-gara terjemahannya ancur banget kayak pake google translate. Jadi heran deh padahal penerbit gramedia. Apa mereka udah kehabisan stock penerjemah berkualitas mengingat penerjemah Harry Potter itu udah wafat. Mending baca versi bahasa inggrisnya deh
Kalo filmnya lumayanlah. Yang rilis tahun 1970-an itu sosok Carrie-nya lebih mewakili dari sebagai anak yang berambut lepek, pucat dan freak. Tapi yang Cloe Grace Morentz masih kurang mewakili Carrie, apalagi dari segi penceritaannya juga.
Posting Komentar