Bukan rahasia lagi kalau model dan mekanisme pendidikan di negara kita ini cenderung Sekuler, mulai dari tidak toleran terhadap waktu Shalat, sampai terlalu toleran pada aktivitas hedonisme yang di balut kalimat 'kegiatan eksplor kretivitas dan bakat'. Nah Tugas Mahasiswa sebagai Agen Of Change lah yang di harapkan untuk meluruskan kekusutan pola pikir yang demikian. Ga usah jauh2 di lingkungan sekitarnya dulu lah.
Kalimat sok 'berat' dia atas just intermezo kok, saya hanya mau berbagi ibroh dengan saudara2 saya yg insyaAllah sudah punya kefahiman Islam yg baik.
Suatu hari seorang saudara bertutur kepada saya tentang suatu waktu, kala itu dia sedang ngobrol berdua tanpa hijab di tempat terbuka dan ramai dengan temannya yg berlainan jenis (saya sih itu tidak masalah sepanjang itu tujuannya untuk lebih tidak ekslusif dan tetap menjaga hijab mata dan hati). yang di obrolkan adalah masalah seputar tugas kuliah (Masalah Muamalah yang seperti ini memang masuk dalam zona ikhtilaf -banyak pendapat _red-), tapi sesekali dia mulai bercanda dengan temannya tersebut, omongan yg diluar masalah kuliah, sekadar bumbu obrolan mungkin. Masalahnya adalah ketika Hal itu di lihat oleh adik tingkatnya di lembaga Dakwah dan adik tingkat ini terus memperhatikan mereka mengobrol ketika kutanyai pendapatnya tentang hal ini,saudara saya ini berpendapat di dpn sy kalo hal itu biasa saja,"So what?". Saya menghela nafas sejenak, Masya Allah alangkah mirisnya qt yg notabene sangat menjaga hijab bergaul antara ikhwan-Akhwat mementalkannya hanya dgn sebuah pendapat "So What?". Saya tdk mengkhwatirkan akan kondisi Hijab bergaul antum, tp sy mengkwatirkan persepsi org di luar antum ttg Adab bergaul,.
Seharusnya antum Tahu kalau sistem sekuler telah menciptakan prototipe berpikir masyarakat bahwa 'orang islam' adalah 'cerminan islam' meski kebenarannya bukan demikian. Sehingga jgn heran dgn :
"Ah anak Kiai aja gak Jilbaban, ngapain kita musti Jilbaban?"
"Liat aja, Anak pengajian, tapi kok pacaran?"
"Ngapain sih gak mau jabatan tangan segala? raja Saudi Arabia aja jabatan tangan sama Condoleezza Rice"
Semua itu karena prototipe Sekuler sudah menancap di Otak2 masyarakat kita. Dan Tugas kita adalah meluruskan kekusutan itu, bukannya ikut2an Sekuler.
"Dan hendaklah ada segolongan umat yg menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari yang mungkar" (Ali Imran:104)
Juga ketika seorang Ikhwan dengan pikirannya yg menggelikan, menganggap bahwa Hukum Isbal, Janggut, Makan dengan tangan kanan, dan atribut ke Akhwatan (jilbab lebar, kaus kaki, dan Rok panjang) adalah sesuatu yag menggelikan dan tidak begitu penting di bandingkan masalah2 lainnya. Sungguh menyedihkan.
Ayyuhal Ikhwah, Rasulullah telah wafat, dan hanya dua hal yg ia wariskan, bukan karena beliau Miskin, karena dua hal ini begitu penting di banding kemiskinan. Al-Quran dan As-Sunah. Karena ini menyangkut Aqidah.
"Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu Muhammad, tetapi apabila mereka telah keluar dari sisimu, mereka berkata kepada orang yang telah diberi ilmu, sahabat-sahabat nabi, " apakah yang dikatakannya tadi?" Mereka itulah orang-orang yang dikunci hatinya oleh Allah, dan mengikuti keinginannya. (Muhamad 16)"
Jadi ketika kita menyepelekan dua hal itu....