Selasa, 20 Mei 2014

Preferensi




ilustrasi (sumber: googling)
  "Wah.. rugi kamu ga ikut kemping bareng kita-kita, udah tempatnya bagus, buat api unggun seru deh, kasian banget kamu ga ikut kan bisa belajar tentang alam"

"Aduh di depan leptop mulu apa ga bosen ngetik-ngetik gitu? mending juga naek gunung atau ke pantai, lebih banyak inspirasi kan?"

"Kok kamu ga milih dia? karena dia kayak gitu? lebay banget sih pake pertimbangan bertele-tele"


Kutipan diatas adalah hal-hal yang mungkin sering kita lakukan. Kita kerap tidak sadar memaksakan preferensi kita terhadap orang lain yang mungkin punya pandangan juga terhadap preferensi kita.

Preferensi berasal dari bahasa inggris yaitu prefer yang artinya 'memilih' atau 'lebih suka'
dari wikipedia menyebutkan bahwa preferensi atau selera adalah sebuah konsep, yang digunakan pada ilmu sosial, khususnya ekonomi. Ini mengasumsikan pilihan ralitas atau imajiner antara alternatif-alternatif dan kemungkinan dari pemeringkatan alternatif tersebut, berdasarkan kesenangan, kepuasan, gratifikasi, pemenuhan, kegunaan yang ada. Lebih luas lagi, bisa dilihat sebagai sumber dari motivasi. Di ilmu kognitif, preferensi individual memungkinkan pemilihan tujuan/goal.


Menurut kamus besar bahasa indonesia, Preferensi (1) (hak untuk) didahulukan dan diutamakan dp yg lain; prioritas; (2) pilihan; kecenderungan; kesukaan

Yah pada intinya preferensi itu semacam kesukaan atau kecenderungan gitu deh.. 
Seperti disinggung ditas, mungkin dalam pergaulan kita sehari-hari kita gak sadar sudah meremehkan preferensi orang lain, atau bahkan memaksakan selera kita ke orang lain. Orang lain gak suka kemping, gak suka keluyuran, di bilangin "Rugi kamu gak ikut kemping" atau "Rugi kamu tinggal di bali gak keliling-keliling Bali" <-- kalo ini nih sering aku dapet :v padahal aku gak ngerasa rugi tuh, biasa saja hihi. Preferensi itu kan tergantung sudut pandang. Kita gak bisa menilai preferensi orang lain pakai sudut pandang kita, jadinya ya kayak gitu kesannya 'ngece

Termasuk dalam menilai preferensi orang lain dalam memilih jodoh, orang yang memilih jodoh/ menikah itu kan sudah pada dewasa, udah bisa mikir gitu, tentu saja mereka memilik pertimbangan-pertimbangan atau minimal alasan lah ketika memilih. Alasan itu bisa jadi berupa list-list kriteria yang seabrek ngalah-ngalahi menu makan di warung nasi padang, atau bisa jadi cuma alasan yang simpel "karena dia lucu, jadi setidaknya kalau hidup saya susah saya masih bisa tertawa bersamanya"
Nah.. semua itu preferensi mereka, dan kita gak punya hak buat menjudge bahwa preferensi kita lebih baik dari mereka, atau bahkan membuat mereka menjadi inferior dengan pilihannya. Hati -hati saja (sekali lagi ) jika tanpa sadar saat menyampaikan preferensi kita,  malah membuat orang lain merasa minder atau merasa buruk dengan alasan pemilihannya. Padahal sebenarnya dalam perkara jodoh itu skenario Allah, mau seperti apapun alasan kita memilih, Allah lebih punya Alasan yang tidak kita tahu.. mau sehebat apapun alasan atau kriteria kita dalam memilih jodoh, Allah lebih paham alurnya. Banyak kasus mereka yang menikah jauh dari kriteria yang dahulu pernah mereka tuliskan, itu karena Allah lebih paham alasannya. 
Saya kira ini bukanlah adab yang baik jika membuat orang lain merasa minder dengan preferensinya. Kecuali jika kasusnya itu apabila preferensi yang dia punya melanggar norma-norma agama,kesopanan, kesusilaan, dan semacamnya.
wallahu a'lam

Jumat, 16 Mei 2014

Pengalaman Bedah Buku Pertama

 


Saya mau sedikit bercerita tentang pengalaman pertama saya membedah buku.
jika  biasanya saya datang ke sebuah seminar bedah buku saya menjadi peserta atau panitia, kali ini Alhamdulillah untuk pertama kalinya saya yang menjadi pembedah/ pemateri bedah buku, dan bukan buku orang lain melainkan buku karya saya sendiri. (^v^)v

Ekspresi saya ternyata begini saat menjadi pemateri. >_<
Ini cerita tentang bulan lalu, tepatnya 15 April, waktu itu saya sedang mudik pulang ke rumah dalam rangka mengumpulkan bahan penelitian untuk Thesis saya. Karena memang rencana saya pulang adalah untuk meneliti, sehingga saya tidak ada rencana untuk membedah buku apalagi menjadi pemateri, karena tidak punya rencana itulah, buku saya yang berjudul Ketika Jalan Bicara Cinta tidak saya sertakan. MasyaAllah tidak ada yang kebetulan di dunia ini, Allah sudah mengaturnya. Saat slaturahim ke rumah Bu Ainun salah satu dosen Fisip Unidayan, beliau menawari saya untuk mengisi menjadi pemateri pada  untuk acara yang diadakan LDK FISIP UNIDAYAN.

Dan tadaaaa... dengan persiapan seadanya saya bismillah bicara ngalor-ngidul tentang Passion dan tentang buku saya. Serasa kayak penulis terkenal yang jadi pembicara di kampus-kampus saja >_< ya di syukuri. Alhamdulillah antusiasme peserta membuat saya lebih semangat untuk terus berkarya dan bermanfaat kedepannya.
Terimakasih buat kawan-kawan LDK FISIP UNIDAYAN atas undangannya dan memberi kesempatan saya untuk beramal. (^w^)v sampai ketemu lagi...
di tunggu undangan berikutnya.
Yang mau ngundang saya buat jadi pembicara (ecieeeh) bisa kontak via email duniasketsa@yahoo.com, twitter @sketsapelangi , dan fesbuk: Sketsa UltraPelangi


Bersama para panitia




.

Minggu, 04 Mei 2014

Buku baru : Jomblo Istiqomah ~> ada tulisan sketsa di dalam buku ini ;)


hai hai hai

ada tulisan @sketsapelangi di buku ini


ini buku antologinya sketsa taun 2014. kumpulan curhatan galau dengan nominator lomba lainnya. udah ada di toko buku seluruh indo lho... Buat para Jomblo :D hihi


Allah ngasih jodoh itu bakal kayak  ngasih cermin, yang baik untuk yang baik, yang buruk untuk yang buruk (An-nur:26) . Tapi pas ngaca, yang muncul di kaca itu mukaku yang keliatan bengong dengan jilbab yang mencong kiri lantaran habis lari-lari ngejar Acc dosen hahaha. Bengong muka cermin jangan dibelah, tapi dirinya yang diperbaiki. (@sketsapelangi)

Cukup bagiku Allah. Tugasku adalah menjaga diri dari hubungan yang haram. Single, jomblo, nggak pakek pacaran, nggak pake TTM-an, dan kawan-kawannya. Sesungguhnya, kita tidak pernah sendiri, Allah selalu menemani, mendampingi kita. (@ratih_yusuf)

Tuhan, aku mencintainya. Aku hanya ingin dia, aku tak ingin yang lain. Bolehkah aku memohon pada-Mu, izinkan dia yang kelak datang menemui kedua orang tuaku, menuturkan salam penghormatan dan menghaturkan hasrat tuk mempersuntingku. (@cha_dwy)

Perlahan, mataku menutup. Rasa kantuk membawa imajinasiku terbang ke alam mimpi bersamaan dengan doa dan harapan panjang. Berharap pagi esok tak ada lagi kegundahan, yang ada hanya semangat juang. (@vhie_vina)


Inilah suara-suara hati yang terkumpul dari lomba menulis #CurhatJombloMintaJodoh….


Curcol dikit

Dulu sebelum kenal instagram , saya nulis statusnya di blog hehehe setelah dipikir-pikir emang nyaman sih nulis status di blog, apalagi u...