Kamis, 29 November 2012

Budi



“Diribut runduklah padi
Dicupak datuk Temenggung
Hidup kalau tidak berbudi
Duduk tegak kemari canggung

Tegak rumah karena sendi
Runtuh budi rumah binasa
Sendi bangsa ialah budi
Runtuh budi runtuhlah bangsa

― Hamka, Lembaga Budi

Rabu, 28 November 2012

Bersahaja





~
Bicara menghebat-hebatkan diri meski ga hebat
Bicara mengkeren-kerenkan diri meski gak keren
Itu ciri-ciri orang yang inferior

yang baik itu meski gak ngomong meski gak koar-koar.
Allah tahu kamu hebat, Allah tahu kamu keren.

#bersahaja dimata mahkluk
 
Sketsa.2012

Selasa, 27 November 2012

Quote : Sandal jepit




~
"kalo sendal jepit bisa ketukar, tp tulang rusuk ga bakal ketukar"
~
>o< ecieeeh.. quote of the daynya gak nguati 
 
"Jelas aja, kalo mau ketukar harus operasi dulu"

>o< ga jadi ciaa cieeh fufufufufufu



Quote today : Woman and Nation





Educate a women

Educate a nation

~

Senin, 26 November 2012

tentang KEREN!

 Opini (Konyol) tentang KEREN


1. Anak perempuan yang keluar rumah saat hujan tanpa payung itu keren
2. Anak perempuan yang panjat atap untuk memperbaiki atap bocor sebelum tukang datang, itu kren
3. Anak perempuan yang bersepeda bolak-balik Batu-Malang dengan mengenakan rok panjang , itu keren
4. Anak perempuan yang menahan agar tidak menangis di antara lautan tangis, itu keren
5. Anak perempuan yang koleksi bukunya tidak di sampul, itu keren
6. anak perempuan yang tidak bisa tidur di malam hari, itu keren
7. Saya punya opini bahwa anak perempuan yang tidak pernah mengganti nomer Hpnya bahkan memliki nomer yang sama lebih dari enam tahun, itu keren!
8. Anak perempuan yg terus melangkah keluar rumah saat angin kencang sekalipun badannya oleng karena berat badannya di bawah standar normal. itu keren
9. Anak perempuan yang tidak gampang mengeluh itu keren!
10. tidak melike statusnya sendiri itu keren
11. anak perempuan yg tidak mengupdate status galau, itu keren!
12. ...
13 . tambahin sendiri

^o^

:Repost : KARAKTERISTIK PENGUNJUNG DI IBF (ISLAMIC BOOK FAIR)

KARAKTERISTIK PENGUNJUNG DI IBF (ISLAMIC BOOK FAIR)


Habis ngejenguk Mbak anis bareng LAtipeh,Mbak Say' dan Faj pulang2 singgah di IBF. Yang nyampe duluan di IBF Aku ama Faj, sedangkan Latipeh nyasar n kena macet (gak heran), sedangkan mbak Say' ada acara. Jadi sambil nunggu latipeh, kita berdua keliling sampe jelek dari satu stan ke stan buku yang lain. Gak beli, cuma liat doang, IStilah kerennya 'Nge-List', jadi buku2 yang menarik dan pengen di beli di list satu-satu di analisa dan di sesuaikan dengan kondisi keuangan bulan ini, kalo cocok, besok balik lagi buat ngejemput si buku...keren kan? ini metode spionase ala Geng Ibu tiri... fufufufufu. 30 menit kemudian datanglah Tuan putri dengan hebohnya bercerita ihwal keterlambatannya.
karena tadi udah khatam keliling stan 1 putaran, dan Latipeh bilang "Aku belum keliling, ayo keliling", dan sebagai imbalan menemani latipeh berkeliling, Aku ama Faj di traktir euy..fufufufufu... jadilah kami dayang dan pengawal tuan Putri Latipeh.
"Awas tuan putri, ada semut jangan lewat situ nanti di gigit"
itu tugas pengawal, memastikan jalannya aman
"Tuan putri, bagaimana dengan buku ini?cocok ama aku dan faj lho"
ini tugasku..ahahahay
(ini note apaan sih...sebenarnya mau ngomong apa sih?)
Oke masuk ke inti tulisan...banyak fakta menggelitik ketika akuberkeliling di stan-stan buku ini, (fakta yang hanya bisa di temukan oleh orang yg ga fokus beli, jadilah aku pengamat sosial dadakan di IBF). Dan ku rumuskan karakteristik pengunjung kedalam beberapa point (kalo kurang tambahin sendiri)


1. Pengunjung yang datang liat-liat doang, di rumah ga  da kerjaan jadinya di IBF cuma sekali keliling lalu pulang.

2. datang cuci mata --matanya banyak kotorannya kali y--

3. datang ngelist buku, kalo ada yg cocok besok baru beli (ini sih aku ama Faj)

4. datang untuk membuat penjaga terkesan padanya karena rewwel soal cover buku -org yg suka judge buku by the cover- :: kasus ini terjadi saat kami bertiga berada di salah satu stand, lagi baca2 sinopsis buku gitu ada suara mencolok di belakang kami. Seorang anak muda.
"Pak, yang ini harganya berapa?"
"seratus dua puluh, belum didiskon kok"
"oowh, ada yang sampulnya beda gak?"
"Sebenarnya ada warna hijau, tp stoknya habis, lagian isinya sama aja mas"
"Aduh, saya maunya yg covernya ijo itu deh pak, dapetnya bisa dimana ya?" ---padahal ni anak belum pernah liat wujud tu buku, tp sok ngebet---
"COba aja ke toko bukunya langsung"
"Dimana itu pak?"
"itu ada alamatnya di dalam buku"
"Kalo saya pesen kira-kira ada gak pak?"
"ya makanya coba toko bukunya langsung di hubungi"

fufufufu tipe calon pembeli yang bikin geli. Nah ...pas kami beranjak ke stand yg lain, pas si anak muda tadi kembali berulah di stand ini, ni anak sengaja ngasih inspirasi kita kali..
"Mas? novel ini ada yg covernya beda gak?"

Sumpah dengerin tu anak mempersoalkan cover lagi, aku nahan ketawa sambil ngadep kitab-kitab.

dan si penjaga stand dengan sabar mencarikan buku yg covernya beda biar si anak muda tu puas.

5. datang emang niat beli buku..jadi di tasnya udah ada catatan buku yg akan di belinya. kayak aku kalo belanja sayuran buat piket masak gitu, bedanya ni orang beli buku lebih terlihat berkelasss...

6. Datang mau beli buku, tapi ga tau buku apa yg di beli, duit dah siap.. tinggal nunggu inspirasi,. jadi kalo saat itu tiba-tiba terispirasi mau nikah, dia bakal borong buku2 pernikahan... fufufufufu


7. Datang buat rame-ramein IBF...'aduh ke IBF deh, kasian hujan2 gini nanti sepi, kalo aku datang nambah satu deh pengunjung IBF' --tipe orang yg gampang Iba--

8. Datang karena ....."aduh ga tau tiba-tiba aku udah di IBF"...en tiba2  udah nanya2 buku seolah-olah akan membeli, tapi sadar...ga bawa duit se peser pun. ---tipe pengunjung AUTIS---

9. Datang karena menolong temannya pada poin 8. memberi utang pada temannya itu, agar temannya tidak mempermalukan dirinya lebih jauh. --tipe pengunjung sayang teman--

10. datang karena karena IBF selalu di jadikan agenda wajib tiap tahun, kalo ga datang serasa beda...

11. datang buat berbagi rejeki dengan pemilik stand buku,tipe orang kyak gini punya prinsip --bahagiakanlah penjual buku,dengan cara membeli buku dagangannya--

12. datang buat nyari koin jatuh --ini aku ngarang2 ajah, biar rame--

13. Datang buat beli baju n jilbab

14. Datang ke IBF karena janjian ketemuan ama temannya di IBF-- ceritanya ni mau balikin deker yg di pinjam temannya,
'ketemuan di mana pren?'..'ketemuan di IBF aja, gue tunggu di stand buku yg penjaganya berjenggot'
si teman pun datang...bingung "penjaganya pada berjenggot semua, lu dimana?!, ---tipe pengunjung IBF yg kebingungan---

15. Datang buat liat ikan koi di dekat masjid skodam --sumpah ga penting banget, ---ini tipe anak2 kecil yang biasa di bawa ortunya ke IBF--

16. Datang buat nemenin/nganterin ortu yang ke IBF

17. Datang di temenin/dianter ortu ke IBF (apa bedanya ya ama poin 13?, jelas beda, yg satu nemenin yg satu di temenin)

18. datang untuk menambah wawasan dan pengetahuan --halah bahasanya,.kali aja dgn ke IBF dia bisa tau gimana caranya jadi EO book fair, jadi pedagang buku, ato bahkan penulis buku!---

19. datang buat beli cilok di pintu masuk aula skodam --ceritanya cuma mau beli cilok, trus, liat, kok Skodam rame ya..masuk lah dia ke arena IBF, trus liat2 buku, trus beli deh...---tipe pembeli yg nyasar dari tujuan semula---

20. datang karena mencari anaknya yang 20 tahun berpisah --waduw..kebanyakan nonton drama dah---

21. datang karena pengen dapat inspirasi buat update status di FB --SUMPAH GA PENTIIIING--

22. wow banyak juga..ya.. selebihnya tambahin sendiri deh...

23. semoga bermanfaat.. bawalah catatan ini jika akan mengunjungi IBF dimanapun di kota anda, lalu cocokkan dengan org2 yg anda temui.jika anda merasa perlu sih .. fufufufufufu


sketsa ultra pelangi
Malang. 07/03/2011... 10.46 PM

Quote of today






-Take time for ur self-



Gallery : Sengaja di 'kosongkan'

sengaja di kosongkan di samping [2012]

Quote konyol Of the day : Single




Mie instan itu khusus buat mereka yang single dan melarat :3:3 =_=a

(Quote Konyol Sketsa hari ini)
:3

Minggu, 25 November 2012

film : SHELTER

SHELTER
Genre: Horor Thriler
Starring: Juliane Moore, Jhonatan Rhys Meyers
Durasi: 105 menit
Sutradara:Mans Marlind dan Bjorn Stein


https://fbcdn-photos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/408325_2425374997715_50445943_a.jpglama ga review Film, padahal udah puluhan film bagus Saya liat kemaren2, tp ni yg berkesan,soalnya ada pesan-pesan yang sec implisit yang bisa di tangkap di udara.. *halah opo ae

Saya akan mengulas tentang film horor Faforit saya Shelter. Film ini di bintangi aktor/aktris faforit saya juga mbak Juliane Moore yang maen di film Unforgotten (keren tuh film) Filmnya mbak ini rata2 kayak gitu film psikologis yang berputar tentang kuatnya cinta ibu ke anak plus bumbu horor bebas hantu! Lho kok bahas Unforgotten?
Selain Mbak Juliane ada juga Mas Jonathan Rhys Meyers, tau kan mas cakep ini? Mas yang maen di August Rush...pasti tau.

Shelter dalam bahasa inggris berarti tempat perlindungan/naungan. Film ini intinya memang dsini. Kalo boleh di bilang nampaknya ini film di tujukan/punya pesan buat orang-orang yang gak punya Tuhan (tempat bernaung/berlindung). Tapi konklusi dr film ini dan makna Shelter itu sendiri di temukan ntar penghujung film. Untuk tipe org yang ga sabaran dengan pemecahan teka-teki pasti berpendapat ni film ngebosenin. padahal coba tonton mpe habis..

Film ini berkisah tentang seorang Psikiater cerdas bernama Cara Harding (Julianne Moore) banyak membantu kepolisian dalam memecahkan banyak kasus. Dia juga seorang Ibu single parent yang di tinggal meninggal sang suami. Sebagai Psikiater yang menganut faham logika (ga tau istilahx di psikologi apa,saya cm pake istilah sndri biar gmpang nulisx),Cara tidak menerima teori tentang kepribadian ganda. Dia menganggap bahwa kasus-kasus kepribadian ganda yang ia tangani itu hanyalah penyakit jiwa yang di ciptakan pasien akibat menonton tV,novel, ato semacamnya.

Suatu hari saat Cara pulang ke rumah dari tugas dinasnya, Ayahnya yang juga psikiater, menawarinya untuk menangani pasien berkepribadian ganda di rumah sakitnya. Pasien ini bernama David (Jhonatan Rhys Meyers).
David adalah sosok orang yang memiliki kepribadian ganda. Sosok yang pertama adalah sosok David yang biasa, namun sosok lainnya adalah Adam. Ini merupakan suatu kasus paling aneh yang pernah Cara Harding tangani. Hingga suatu saat, catatan medis menunjukkan bahwa David dan Adam adalah dua orang yang berbeda sama sekali. Seperti ada dua orang yang bener-bener nyata. Cara semakin tertarik untuk menyelidiki kasus ini.

Buat Cara Harding (Julianne Moore) berhadapan dengan pribadi yang unik sampai berbahaya sekalipun bukanlah sesuatu yang aneh. Sebagai seorang psikiater, itu sudah makanan sehari-harinya. Cara tak mengira bakal bertemu sosok yang sangat unik seperti David (Jonathan Rhys Meyers). Cara memang tak percaya soal kepribadian ganda tapi kasus yang satu ini memang berbeda. Cara semakin tertarik menyelidiki sosok David dan Adam ini.
Semakin jauh Cara menyelidiki, fakta yang ia temukan semakin membingungkan. Seolah-olah ada dua jiwa dalam diri pria ini dan dua-duanya adalah orang yang benar-benar pernah ada.
Cara pun memulai penyelidikan dan mendapatkan David adalah seorang pemuda yang menyukai olahraga rugbi dan mengalami kecelakaan hingga kakinya lumpuh kemudian berakhir dengan dibunuh. Tahun dimana David terbunuh, Adam saat itu berumur 6 tahun dan yatim piatu , Adam pribadi yang benar-benar berbeda dari David.
cara kemudian menganalisa bahwa kematian David yang banyak di beritakan dimedia pada tahun itu mempengaruhi Adam secara psikologis sehingga menciptakan khayalan untuk menjadi David. Namun analisanya terbantahkan ketika satu pribadi lagi muncul dari David, Pribadi ini bernama Wes, seorang anggota grub band underground yang tewas akibat kecelakaan.

Semakin jauh Cara melakukan penyelidikan, Cara semakin menemukan hal yang di luar nalar. Namun satu persatu orang-orang terdekatnya meninggal, dokter teman Ayahnya yang bernama Charles yang memberi nformasi tentang kondisi medis David, di temukan tewas di Apatemennya, dan secara mengejutkan David muncul di depan Sammi (anak Cara) sebagai pribadi bernama Charles.

Cara pun menanyai Sammi, apa saja yang Charles katakan padanya. Cara sangat menyayangi Sammi dan selalu menganjurkannya untuk dekat dengan tuhan. Meskipun Cara selalu berpikiran logis, dia Ibu yang cukup religius, di segala kesempatan dia selalu mengajak anaknya berdoa. Namun bagi Sammi berdoa itu bukan tindakan logis (hii anak umur 10 tahun udah berpikir logis ga logis,ga tau deh saya musti kagum atau kasian dengan kemajuan berpikir anak2 di barat) Akibat kesedihan mendalam kehilangan Ayah yang sangat di cintainya, Sammi tidak begitu percaya tuhan, malaikat,dan sebangsanya.

Lalu Ayah Cara meninggal di rumah sakitnya, dan David datang ke rumah sebagai pribadi Ayah Cara, di saat Cara sedang melakukan penyelidikan. Yang ada dirumah hanya Sammi dan Stephen (Adik Cara). Ketegangan pun melanda *alah bahasanya padahal dari awal ni film tegang mulu. Suasananya di dominasi nuansa dark, nampaknya syutingnya di kota kecil gitu deh. Setiap adegan kemunculan David pasti bikin saya tegang sampe ga bisa mbalik leher *alah lagi2 bahasanya. Oke sensasi film ini Mirip kayak nonton the Ring. usut punya usut ternyata film ini di produseri sama film yang bikin The RIng.

Akting face of fearnya Juliane moore yang apik di padankan dengan akting Jhonatan Rhys Meyers yang memainkan banyak kepribadian, bikin saya yang nonton kaku saking ngerasa kalo saya yang di kejar-kejar David..well soalnya saya nontonnya sendirian di kamar gelap depan leptop jadi kondisi mendukung kali ya.

Di awal hingga di tengah film,saya bahkan mungki anda yang nonton bakal terjebak untuk berpikir bahwa ini adalah film seputar permasalah psikologis orang berkepribadian ganda, jangan terpancing. Film ini memang akan menjebak kita pada perangkap tersebut. Padahal tidak demikan, film ini justru bercerita darimana pribadi2 dalam satu tubuh ini? apakah semata-mata femona psikologis? atau lainnya?.. .

Di penghujung film ada dialog yang saya suka yaitu dialog antara Sammi dan seorang nenekShaman (yang jadi salah satu kunci film ini) kurang lebih dialognya kayak gini...
Nenek: nak apa kau kehilangan?
Sammi: Ya, aku kehilangan Ayahku. dia meninggal
Nenek: Kau tau nak?apa kehilangan paling buruk dan terbesar?
Sammi menggeleng.
Nenek: Ketika kau kehilangan keyakinan.



---
Resensi Sketsa 9/januari/12

Senin, 12 November 2012

Talk about love



Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan.
Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan.
Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

 
(Buya Hamka)




Sabtu, 10 November 2012

Ayo naik Transportasi massal...!

Berharap transportasi massal kita lebih baik, bersih nyaman, aman, dan terjangkau..
ketika itu di coba di wujudkan.. 


T_T angkot ini gratis lho.. tapi bolak balik sepi aja..ngetem lama g da yg naik.. eiiiing.. bapak Supir yang sabaar ya..

nasib transportasi Massal kita tidak benar-benar tersenyum.. Ada transportasi Massal yang bersih, dengan armada baru, gratis. Wah bagus dunk.. tapi ga da yang mau naik :( sepiiii lewat berkali-kali ga da yang mau naik,,ngetem terus,, :/ berharap para pengambil kebijakan yang punya ide serta menelurkan kebijakan transportasi massal, Bapak-bapak pejabat, anggota DPRD, bapak menteri, petinggi dinas terkait,, naik dunk naik angkot dung :( ya ya ya

Ayo naik Transportasi massal, untuk masa depan kota lebih baik :D


[Sketsa.nov.012]

Green Development Is Fine .. but..

Green development is fine,,but is not fair to our country.. 


 kita pelihara hutan, di suruh naik sepeda, menghasilkan produl ecolabel, tidak menghasilkan emisi, menjaga jalur hijau, menjaga asupan oksigen untuk Bumi. tapi negara-negara maju penghasil Emisi itu tidak berniat mengurangi Emisinya. Katanya nanti ada ganti rugi emisi.. kok kesannya sombong kali wak.. Bumi ini kan milik bersama, jadi sepatutnya di jaga bersama.

#nasib negara berkembang

Yang manakah wajah pendidikan kita; antara 3 idiots , laskar pelangi, atau i’m not stupid

 Oleh : Sketsa Ultra Pelangi

Guru menyuruh muridnya yang lain untuk menjewer muridnya hingga telinga si murid tuli. Lantaran si murid melakukan kesalahan yang tidak seberapa, yaitu tidak bisa berhitung dengan baik. Lalu beberapa sekolah dinyatakan tidak layak pakai lantaran ambruk terkena tiupan angin, dan beberapa murid bersekolah di bawah terik dan kebasahan ketika hujan. Lalu beberapa siswa yang berprestasi terancam tidak punya masa depan pendidikan karena biaya masuk perguruan tinggi tak terjangkau ekonomi keluarga.

Entahlah mau seperti apa negeri ini. Peringkat pendidikan di Indonesia di banding negara lain masih jauh tertinggal. Tidak heran jika dalam laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bidang pendidikan, United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), yang dirilis pada Kamis (29/11/07) menunjukkan, peringkat Indonesia dalam hal pendidikan turun dari 58 menjadi 62 di antara 130 negara di dunia. Yang jelas, education development index (EDI) Indonesia adalah 0.935, di bawah Malaysia (0.945) dan Brunei Darussalam (0.965).Mau tidak mau, itu mengilustrasikan bahwa kualitas pendidikan kita pun semakin dipertanyakan. Sebab, tingkat pendidikan Indonesia kian melorot. Alih-alih akan mencerdaskan kehidupan bangsa, itu hanya sebuah utopia.





Ketika melihat judul saya diatas mungkin yang pernah mendengar ketiga judul film diatas langsung familiar. Benar, 3 Idiots, Laskar Pelangi, I’m Not stupid adalah tiga judul film yang mengangkat tema pendidikan di masing-masing negara. Tiga negara di Asia. India, Indonesia, dan Singapura. Tentunya di masing-masing negara karakteristik wilayah serta kebijakan sangat berpengaruh pada pendidikannya, dan ketika ada yang salah dengan sistem, kebijakan, atau pengelolaan pendidikan, maka efek paling jelas terlihat adalah pada anak-anak yang sedang atau ingin mengenyam pendidikan.

Jika melihat film 3 Idiots atau I’m Not stupid yang menggambarkan bahwa terkadang pendidikan tampak tidak humanis lagi, sehingga siswa atau mahasiswa merasa telah menjadi korban uji coba pendidikan yang tidak humanis ini. Lalu melihat pendidikan yang berpihak pada manusia itu seperti apa?. Laskar Pelangi sekalipun menggambarkan bahwa pendidikan bisa dinikmati dalam kondisi apapun tidak bisa dikatakan bahwa pendidikan disini masih berpihak pada sisi humanitas. Karena seorang anak lagi-lagi harus menjadi korban pendidikan lantaran masalah klasik, tidak ada biaya. Sampai-sampai ada orang tua di beberapa daerah miskin di Indonesia yang berpikir pendidikan itu tidak penting, yang penting banyak uang. Pemikiran demikian tidak bisa di salahkan sepenuhnya. Karena pemikiran ini jelas di picu dari potret-potret yang mereka temui seputar pendidikan. Dimana ketika jumlah pengangguran terdidik kita membludak tiap tahun, lalu menyalahkan nasib bahwa pendidikan yang telah mendesain mereka menjadi pengangguran.

Dengan demikian, kondisi ironis itu pun sangat muskil akan menyegerakan tercapainya pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa secara merata. Justru, yang terjadi adalah kemiskinan pendidikan yang mengglobal di ibu pertiwi ini akan membumi. Akibatnya, rakyat tetap buta huruf dan begitu seterusnya. Kalau seperti ini jangan muluk kita bisa menjadi bangsa maju. Yang pasti, dengan anggaran negara yang terus menerus di korupsi bahkan untuk dana pendidikan sekalipun. Jadi, apakah kondisi pendidikan kita benar-benar tidak ada harapan lagi? Jika ada yang bilang tidak, maka bisa jadi orang tersebut bagian dari korban pendidikan juga. Sehingga sebagai mahasiswa yang menyandang predikat agen perubahan, dan masih berpikir bahwa pendidikan kita masih punya harapan mencerdaskan dan mensejahterakan, tentunya buah pikiran kita yang kritis dan membangun bisa memberi angin segar bagi dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang benar-benar humanis.

 Copyright Sketsa Ultra Pelangi .2010

Journey



Setiap orang memilih sendiri jalannya… dan setiap orang punya jalannya
Kalau mereka pandai membaca tanda dan rambu di jalan,
mereka tidak akan tersesat di jalannya sendiri

(sketsa,2012)

Kamis, 08 November 2012

Journey

duduk-duduk




Looking at tanah lot
little auntumn

Trail



LombaKaryaTulis Pilkada Jurdil 2008


Finalis LPIM Menpora 2009








Finalis LPIMmenpra 2009

delegasi UB katulistiwa 2010











Finalis katulistiwa 2010
Munas FULDKT 2010


pemenang LPIM menpora 2010

pemenang LPIM 2010

Finalis LKTI HK.2011
presentasi karya ilmiah 2011










finalis HK bersama taufik Ismail.2011
presentasi LKTI HK.2011
Penghargaan finalis LKTI.2011













Undangan Ultah HK.2011
Kota Tua Trip.2011




Belajar Foto


Tumbang [2007]
Sketsa Foto: MOG [2008]

'Nyasar' [saat masih di KosPresma41.2012]
Sketsa foto: Tanah lot [2012]




Heels [2011]


Keberlanjutan lingkungan ala komunitas Tradisional




Isu degradasi lingkungan akibat eksploitasi sumber daya Alam yang berlebihan, ketidak arifan manusia dalam memperlakukan lingkungan, serta isu Global warming menjadi tagline permasalahan lingkungan yang di hadapi dunia saat ini, tidak terkecuali Indonesia yang sedang merangkak sebagai negara Industri, eksplotasi sumber daya alam menjadi sikap yang tak terelakkan.
Manusia cenderung memahami bahwa sumber daya alam adalah materi yang mesti dieksploitasi untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan materinya yang konsumtif. Pengelolaan lingkungan identik dengan upaya untuk mengoptimalkan sumber daya alam sebagai penyuplai kebutuhan materi semata.

Oleh karena itu pembangunan berkelanjutan memang harus di barengi dengan sikap dan upaya keberlanjutan terhadap lingkungan.
Upaya keberlanjutan lingkungan di ketahui banyak dilakukan oleh komunitas masyarakat tradisional di Indonesia Sifat seperti ini di sebut sebagai kearifan lokal. Kearifan lokal di berbagai daerah di seluruh nusantara merupakan kekayaan budaya yang perlu di angkat ke permukaan sebagai bentuk jatidiri bangsa. Juga sebagai acuan nilai dan norma untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Kearifan budaya merupakan energi potensial dari sistem pengetahuan kolektif masyarakat untuk hidup di atas nilai yang membawa kelangsungan hidup yang berperadaban. Seperti masyarakat Kampung Naga, kampung Dukuh, dan Desa Jatiluwih yang belum lama ini di nobatkan oleh Unesco sebagai bagian dari warisan budaya dunia. Jatiluwih terpilih karena budaya bertaninya yang unik dengan menjaga model teraseringnya selama ratusan tahun dan terus bertahan hingga saat ini sehingga masuk dalam warisan budaya dunia dalam bidang Cultural Landscape.

Upaya keberlanjutan lingkungan yang di lakukan di desa Jatiluwih

Desa Jatiluwih merupakan desa yang berada di kabupaten Tabanan Propinsi Bali, yang keberadaan sistem subak pada lahan persawahannya  di tetapkan sebagai  warisan Budaya dunia kategori cultural landscapes, sekaligus menjadi desa ekowisata yang memperlihatkan keindahan view lahan-lahan persawahan yang berusia ratusan tahun. Lingkungan pada desa jatiluwih di golongkan menjadi Lingkungan Alam dan Lingkungan Binaan.

Lingkungan Alam

Lingkungan alam di desa jatiluwih meliputi hutan yang masih terjaga serta sungai yang di pergunakan untuk kebutuhan pertanian. Kelestarian hutannya masih tetap terjaga dengan baik. Masyarakat secara bersama-sama dan sepakat untuk melestarikan hutannnya dan tanpa harus ketergantungan terhadap hutan tersebut. Pada dasarnya masyarakat lokal telah sadar terhadap perlunya pelestarian hutan, karena kawasan hutan yang dimaksud merupakan daerah resapan air yang bisa dipergunakan untuk kepentingan hidupnya maupun mahluk hidup yang lainnya serta untuk keperluan persawahan. Di hutan ini masih terjaga kelestariannya terbukti dengan masih lestarinya kawanan kijang yang hidup di hutan tersebut.

Masyarakat desa jatiluwih menjaga lingkungan alamnya melalui konsep dan kegiatan. Konsep Tri Hita Karana melatar belakangi masyarakat Jatiluwih dalam melestarikan lingkungan Alamnya. Konsep ini bermakna manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu. Manusia memperoleh bahan keperluan hidup dari lingkungannya. Manusia dengan demikian sangat tergantung kepada lingkungannya. Oleh karena itu manusia harus selalu memperhatikan situasi dan kondisi lingkungannya. Lingkungan harus selalu dijaga dan dipelihara serta tidak dirusak. Lingkungan harus selalu bersih dan rapi. Lingkungan tidak boleh dikotori atau dirusak. Hutan tidak boleh ditebang semuanya, binatang-binatang tidak boleh diburu seenaknya, karena dapat menganggu keseimbangan alam. Lingkungan justu harus dijaga kerapiannya, keserasiannya dan kelestariannya. Lingkungan yang ditata dengan rapi dan bersih akan menciptakan keindahan. Keindahan lingkungan dapat menimbulkan rasa tenang dan tenteram dalam diri manusia.
Sedangkan Kegiatan yang di lakukan untuk menunjang kelestarian alam tersebut di lakukan dengan menjaga wilayah-wilayah tersebut agar tidak terusik kelestariannya seperti peraturan desa bahwa tidak bolehnya kawasan hutan dan lahan pertanianian di alih fungsikan serta menjaga agar fungsi-fungsi tersebut tetap berjalan. Kegiatan lainnya adalah upacara yang di lakukan tiga tahun sekali di danau Tamblingan yang merupakan sumber air yang mengairi desa jatiluwih sebagai bentuk syukur.
Musyawarah rembuk antar warga juga kerap di lakukan dalam rangka mengambil keputusan yang menyangkut keberlangsungan lingkungan di Desa jatiluwih.

Lingkungan Binaan

Lingkungan Binaan pada desa jatiluwih terdiri dari lingkungan binaan Alam dan permukiman.

Lingkungan Alam binaan (site pertanian)

  
Masyarakat Jatiluwih memiliki kegiatan pertanian, perkebunan, serta peternakan dalam satu desa. Peternakan di manfaatkan selain untuk pemenuhan kebutuhan sendiri, pemasukan ekonomi juga untuk menunjang kegiatan pertanian.
Yang menjadi trademark desa Jatiluwih adalah sawah dengan undak-undakan yang memanfaatkan system irigasi subak. Untuk menjaga kelestarian lahan pertanian tersebut, selalu di lakukan perawatan terasering sebelum memulai penanaman agar bentuk terasering tidak rusak. Perawatan di lakukan sebelum penanaman dan setelah padi mulai naik.


Permukiman (Housing, Neighborhood)

Permukiman yang dimaksudkan dalam UU Republik Indonesia no 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, bab 4 pasal 18 mempunyai lingkup tertentu yaitu kawasan yang didominasi oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana, sarana lingkungan, dan tempat kerja terbatas untuk mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Upaya keberlanjutan lingkungan yang di lakukan dalam permukiman desa jatiluwih:

- Pola hunian yang responsif

Pola hunian yang menjadikan pemanfaatan satu lahan kawasan untuk di bangunnya rumah beberapa kepala keluarga, hal ini dapat di artikan hemat lahan dan dapat menghindari pembangunan hunian baru di lahan produktif.

- Pemanfaatan lumbung dan pemenuhan kebutuhan secara mandiri.

 
Mayoritas penduduk desa Jatiluwih berprofesi sebagai petani, sehingga tidak heran jika mayoritas rumah masih memiliki lumbung padi yang di manfaatkan untuk penyimpanan padi untuk pemenuhan kebutuhan sendiri. Aristektur lumbung tergolong arsitektur ekologis dengan material yang di dapat dari lingkungan sekitar, berbentuk panggung yang berarti responsif terhadap temperatur sehingga di maksudkan padi tidak dalam kondisi lembab dan tetap kering. Selain keberadaan lumbung, di pekarangan rumah juga banyak di Tanami tanaman yang di manfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan mandiri seperti sayuran, buah, serta kembang

- Material bangunan yang responsif

 
Material bangunan yang responsif tidak hanya ada pada material lumbung, beberapa rumah memiliki material yang tidak hanya di dapat dari lingkungan sekitar, tapi juga berfungsi untuk menstabilkan temperatur.


 
Mayoritas (5 dari rumah yang di jadikan sampel 4 yang menggunakan) dapur yang  berada di permukiman jatiluwih menggunakan material dari tanah liat yang di campur dengan limbah padi. Adapula dapur yang menggunakan material tanah liat di padukan dengan kayu seperti pada gambar


Potensi dan masalah terkait keberlanjutan lingkungan di desa Jatiluwih

Desa Jaatiluwih memiliki potensi besar dalam hal melestarikan lingkungannya. Potensi tersebut antara lain:

- Warisan Budaya Dunia
Penetapan subak jatiluwih sebagai warisan budaya dunia merupakan potensi positif bagi desa untuk menjaga keberlanjutan lingkungannya, karena Jatiluwih akan menjadi sorortan dunia.

- Kearifan lokal
Desa Jatiluwih telah lama menerapkan konsep kearifan lokal dalam pengelolaan Sumberdaya Alamnya dengan berpegang pada falsafah trihita karana, dan menjadi alasan tetap terjaganya lingkungan alam dan lahan pertanian di desa jatiluwih.

- Keberadaan kelompok Subak
Kelompok subak merupakan potensi bagi desa Jatiluwih untuk menjaga keberlanjutan lingkungan di desanya. Karena keberadaan kelompok merupakan indikator utama keberhasilan pembangunan sosial. Bentuk partisipasi tersebut bukan sekedar ikut terlibat saja. Masyarakat dapat terlibat aktif dalam: perumusanmasalah, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta menikmati
hasilnya

- Tradisi Musyawarah
Musyawarah dalam konteks berbangsa telah menjadi spirit Indonesia. Sebagai nilai-nilai dasar yang luhur perlu upaya aktualisasi yang nyata. pada prinsipnya musyawarah adalah bagian dari demokrasi. Sempat di singgung oleh Kepala Desa jatiluwih saat Tanya jawab langsung bahwa terjaganya sawah terasering dan lingkungan di desa jatiluwih karena masih bertahannya budaya Masyawarah di kalangan masyarakat, dengan begitu tradisi musyawarah yang masih berlaku di desa Jatiluwih, merupakan potensi yang besar dalam rangka terjaminnya keberlanjutan lingkungan di desa jatiluwih.

Adapun masalah yang paling sering di temui terkait keberlanjutan lingkungan di desa Jatiluwih adalah permasalahan sanitasi dan persampahan. Sampah rumah tangga masih di kelola secara mandiri dan belum berlaku komunal .

Kesimpulan

Pembangunan berkelanjutan mempunyai arti upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat masa kini dengan tanpa mengurangi kemampuan atau kebutuhan generasi mendatang. Dalam konteks Desa Jatiluwih, Keberlanjutan lingkungan harus meliputi Lingkungan Alam dan Lingkungan Binaan. Upaya Keberlanjutan pada desa Jatiluwih pada lingkungan Alam terdiri dari konsep pelestarian lingkungan alam yang berasal dari falsafah trihita karana, serta kegiatan yang menunjang pelestarian alam seperti tidak bolehnya wilayah hutan di alih fungsi, penjagaan fungsi-fungi hutan. Kegiatan lainnya adalah upacara yang di lakukan tiga tahun sekali di danau Tamblingan yang merupakan sumber air yang mengairi desa jatiluwih sebagai bentuk syukur. Untuk lingkungan Binaan, penjagaan terasering tiap sebelum tanam dan setelah padi naik, pola hunian dan arsitektur hunian yang responsif terhadap lingkungan.

Saran

Optimalisasi potensi-potensi yang terutama kelembagaan yang ada di desa Jatiluwih dalam rangka menjaga Keberlanjutan lingkungan di desa jatiluwih tidak hanya Keberlanjutan pada lahan-lahan pertanian saja tapi mencakup seluruh aspek lingkungan di desa secara keseluruhan.
Perencanaan sanitasi dan sampah yang bersifat komunal, mengingat bahwa desa ini menjadi sorotan sebagai desa wisata ekologi namun sistem persampahannya belum tersistem dengan baik.

Daftar Bacaan

Gut,Paul dan Ackerknecht,Dieter.1993. Climate responsive building. SKAT (St. Gallen, Switzerland)
UU Republik Indonesia no 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, bab 4 pasal 18
World bank. 2007. World Development report Laporan pembangunan dunia. Jakarta. Penerbit Salemba

Sketsa Ultra Pelangi. Denpasar. 4 November 2012



Resume: History of Architectural Conservation – Juka Jokilehto Chapter 6 Stylistic Restoration




KONTEN
Resume History of Architectural Conservation – Juka Jokilehto Chapter 6 Stylistic Restoration

    

    Prinsip restorasi/perbaikan dan praktiknya di prancis  
    Konsep Gaya Restorasi  
    Konservasi vs Restorasi Inggris  
    Pelestarian dan restorasi di Austria  
    Gaya Restorasi di Italia  
Ulasan singkat Chapter 6 Stylistic Restoration  
Lampiran Terjemahan History of Architectural Conservation – Juka Jokilehto Chapter 6 Stylistic Restoration  

Resume History of Architectural Conservation – Juka Jokilehto
Chapter 6 Stylistic Restoration
Gaya restorasi

    Prinsip restorasi/perbaikan dan praktiknya di prancis

Pada awal abad ke-19 para arsitek membangun tanpa peduli terhadap arsitektur abad pertengahan dan tekniknya. Kasus ini terjadi pada Gereja Abbey Saint Denis menunjukkan bahwa bangunan ini cukup berisiko. Gereja tersebut beroperasi sejak 1805 dan sempat di perbaiki dan di rubah namun tanpa mengerti strukturnya. Pada Juni 1837 di pasang pencahayaan pada puncak menara timur dan barat, dalam proses perbaikannya di percayakan kepada Francois Debret (1977-1805). Tujuannya memperbaiki bagian yang rusak, malah di putuskan untuk menghancurkan puncak dan menara hingga pintu depan. Tanpa survey yang hati-hati, hal ini menyebabkan kerusakan pada bagian bawah, lalu dia membangun tower baru yang berat. Kerusakan baru  kemudian muncul, dan di perbaiki dengan semen dan besi. Tapi situasi malah memburuk.
Kemudian prinsip-prinsip restorasi mulai dikembangkan dari konsep pada tahun 1830-an dengan  intervensi konservator yang jumlahnya sedikit  berdasarkan studi arkeologi yang penuh kehati-hatian, untuk 'restorasi lengkap' yang  nan lebih drastis yangterjadi pada pertengahan abad. Prinsip-prinsip awal dirangkum oleh Adolphe Napoleon Didron (1806-1867), arkeolog, pelukis kaca, dan pendiri Les Annales Archeologiques pada tahun 1844, serta sebagai salah satu kritikus terkemuka restorasi di Perancis pada 1840-an.

Restorasi pada jaman itu banyak mengalami perbedaan tafsir diantara para arsitek dan konservator, hal ini disebabkan perbedaan cara pandang terhadap ide konservasi. Salah satu Konservator yang idenya di terima dan kosepnya terhadap restorasi di gunakan saat itu adalah Viollet-le-Duc adalah seorang juru gambar yang handal, dan bekerja sebagai arsitek desain bangunan baru, sebaik furnitur dan interior, termasuk desain kereta kerajaan. Proyek restorasi utamanya termasuk katedral-katedral di Paris, Amiens, Reims dan Clermont-Ferrand, gereja-gereja Saint-Just di Narbonne, La Madeleine di Vezelay, Saint-Pere-sous-Vezelay, Beaune, Saint-Denis, Saint-Semin of Toulouse and Eu, sebaik membangun benteng kota Carcassonne, Tembok Synodal di Sens, kastil Coucy, kastil Pierrefonds, dan benteng Avignon. Disamping itu, dia dilibatkan dalam banyak rencana lain di Perancis, Belgia, Belanda dan Switzerland. Pengaruh langsung atau tidak langsungnya dirasakan seluruh Eropa dan bahkan benua lainnya, dan dia menjadi symbol nyata dari pergerakan restorasi.

-. Vezelay
LaMadeleine of Vezelay, sebelah tenggara Paris, dimasukkan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1979 sebagai salah satu situs Perancis dan itu menjaga tempat penting dalam sejarah arsitektur Perancis. Bagian tengah gereja adalah sebuah contoh mengagumkan dari tradisi gaya arsitektur Roma.

-. Notre Dame
Katedral Notre-Dame, didirikan pada abad kedua belas, telah melalui banyak transformasi. Karena pada abad ke-18 bangunan ini cukup banyak menderita, selain  usia juga karena aksi vandalism, banyak patung-paatungnya di rusak dan di jual. Kemudian Viollet-le-Duc, Lassus, dan di bantu konservator lainnya, melakukan restorasi terhadap Notredame.

-. Carcassonne
The Cité Carcassonne, sebuah benteng asal Romawi, telah secara substansial dimodifikasi pada abad ketiga belas, dan tidak pernah  mengalami penaklukkan sejak saat itu. Telah bertahan dengan fungsi militernya sampai Revolusi Perancis, namun, pada awal abad kesembilan belas, dimana  Status militer telah dihapus, dan batu yang secara bertahap dihapus sebagai bagian bahan bangunan. Bagian atas benteng kemudian hilang. Kemudian di retorasi kembali pada tahun 1855 dengan mengembalikan bagian-bagian bangunan yang hilang.

    Konsep Gaya Restorasi

Hingga tahun 1840 an sebuah debat berlanjut pada prinsip-prinsip restorasi.
Bourasse mengacu kepada dua baris pemikiran mengenai pertanyaan: kelompok yang pertama ingin mempertahankan sisa-sisa yang ada (tradisional) meskipun terpotong-potong, sedangkan kelompok yang kedua memilih untuk terus maju dengan melakukan restorasi (pembaharuan) dengan hati-hati (sangat teliti). Kelompok pertama mempertimbangkan bangunan bersejarah sebagai saksi, dan bukti dokumentasi yang mereka butuhkan untuk dilestarikan secara utuh dan otentik tanpa pemalsuan.
Pendukung dari pendapat lainnya, yang bertentangan, tidak hanya mempertimbangkan bangunan-bangunan lama sebagai monumen bersejarah, tetapi juga mengambil fakta sebagai pertimbangan bahwa bangunan-bangunan ini masih mempertahankan kultus dan upacara yang sama.
Bourasse dengan jelas memihak kepada kelompok “pejuang” kedua ini, dan secara khusus mengemukakan pertanyaan tentang kontinuitas nilai tradisional. Dia setuju bahwa monumen Roma kuno, yang mana adalah bagian dari peradaban terdahulu dari sejarah- harus dipelihara dalam masa kini sebagai dokumen atau sebagai bagian dari dokumen.

Bourasse mempertimbangakan bahwa monumen “hidup” dapat juga menjadi pencapaian penting dari seseorang sebagai seni pekerjaan dan arsitektur, dan ditangani oleh para professional terampil yang mana telah mampu untuk menjamin kualitas kerja yang diperlukan. Beliau mengacu pada restorasi cathedral yang sedang berlangsung di kampung halamannya. Perjalanan, dimana arsitek, C-V Guerin (1815-1881) telah meletakkan bagian asli dari ornamen kedalam musium lokal.
Istilah restorasi dan hal itu sendiri adalah bersifat modern. Untuk memperbaharui dengan tidak mempertahankannya, untuk memperbaiki atau untuk membangun ulang ; ini untuk mengembalikannya lagi dalam kondisi lengkap dimana mungkin tidak akan pernah ada lagi pada waktu tertentu (yang akan datang).
Menurut Violet le duc, bahwa seorang restorator tidak hanya mengerti aristektur tapi juga punye pengetahuan sejarah, sehinggga ketika melakukan pekerjaan restorasi dia dapat memperkirakan bahwa apa yang dia bangun tidak merusak bentuk semula dari bangunan.

    Konservasi vs Restorasi Inggris

Perlindungan terhadap bangunan bersejarah di Inggris dahulu dilakukan berdasarkan usaha perseorangan. Bahkan abad ke 20, usaha signifikan untuk memelihara dan memeperbaiki Chatedral terbaik di kota telah dilakukan berdasarkan substansial pendanaan swasta.
Tahun 1877 Inggris melakukan pelestarian melalui pendekatan lembaga untuk melindungi bangunan kuno. Berbagai komunitas pecinta benda bersejarah bermunculan Seperti grup georgian, masyarakat victoria, dewan untuk Arkeologi Inggris, dan sebagainya. Di waktu yang sama, ada percobaan untuk membentuk institusi resmi untuk melindungi bangunan bersejarah seperti sistem yang berlaku prancis.

Di tahun 1841, John Britton, yang telah mendaftarkan nama-nama bangunan bersejarah di London, dihubungi Joseph Hume (1777-1855), seorang anggota parlemen, untuk menjadi komisi penyelidik di The House of Commons. Di tahun yang sama, Sir George Gilbert Scott diusulkan pendirian Komisi Antiquarian untuk membantu dalam pengawasan restorasi. Dari periode tahun 1840an sampai 1860an ditandai oleh meningkatnya praktek restorasi, maupun perdebatan hebat pada prinsip-prinsip perawatan struktur bersejarah. Peran penting dalam perdebatan ini dimainkan oleh the Cambridge-Camden Society yang didirikan oleh dua lulusan Cambridge, John Mason Neale (1818-69) dan Benjamin Webb (1819-85) di tahun 1839.50 Bermaksud mempromosikan ritual katolik, bangunan gereja yang tepat, dan banyak mengetahui restorasi. Banyak arsitek menjadi salah satu anggota atau terpengaruh oleh lembaga  misalnya Rickman, Salvin, Cockerell, Street, Butterfield dan Scott. Prinsip-prinsip tersebut diluncurkan dalam “The Ecclesiologist”, dipublikasikan pertama kaali di tahun 1841, dan banyak publikasi dilakukan oleh anggota. Polemic kemudian muncul ; masyarakat dituduh melakukan konspirasi untuk mengembalikan ajaran roma katolik. Itu dibubarkan dan didirikan kembali sebagai Masyarakat Ecclesioligical tahun 1845. Salah satu kunci dari objektivitas masyarakat yaitu untuk memulihkan kembali gereja orang-orang Inggris untuk mencapai kejayaanya lagi, yang terbaik adalah gaya murni.

-. Arsitek Ekklesiologis
Salah satu arsitek favorit Ecclesiological yaitu Anthony Salvin (1799-1881), anggota The Society of Antuquaries dan Oxford Archirectural dan Historical Society. Dia memiliki tempat praktik yang luas, bekerja pada cathedrals of Norwich, Durham dan Well, dan juga pada banyak gereja.
John Loughborough (1817-96) dilatih oleh Ignatius Bonomi dan Salvin, yang memeperkenalkan dia kepada Ecclesiological principle. Dia banyak mengkoordinir praktisi bangunan dan restorasi gereja, berhadapan dengan lebih dari ratusan gereja parish dan beberapa cathedral. Pada tahun 1870 dia mendapat nominasi Surveyor of Lincoln Cathedral, dan pada tahun 1879 penerus untuk Scott di Westminster Abbey, banyak dikritik oleh William Morris. Favorit lain Camdenians yaitu William Butterfield (1814-1900); ia memperkenalkan interpretasi, individu istimewa arsitektur gothic dan polychromy kuat yang disukai.

Selama tahun 1840an muncul perdebatan baru di Inggris mengenai prinsip-prinsip konservasi dan restorasi bangunan-bangunan bersejarah, dan khususnya gereja-gereja abad pertengahan. Perdebatan membagi masyarakat ke dalam dua kelompok yang saling bertentangan, pelaku restorasi dan anti restorasi, dan secara berangsur-angsur memimpin untuk mengklarifikasi prinsip dari konservasi. Melihat perdebatan dari sudut pandang umum, kedua belah pihak tampaknya memiliki banyak kesamaan; perbedaan dasar yaitu pada definisi objek. Pelaku restorasi yang sebagian besar peduli terhadap konservasi dan jika perlu, terlabih dahulu merekonstruksi bentuk arsitektur, pada saat yang sama menekankan pada aspek praktikal dan fungsional. Anti-restorasi, sebaliknya, sadar waktu bersejarah bersikeras bahwa setiap objek atau konstruksi termasuk spesifik historic dan konteks kultural, dan sangat tidak mungkin untuk menciptakan kembali dengan arti yang sama diperiode yang berbeda.

-. George Gilbert Scott
Salah satu protagonis utama dalam mengkuti debat restorasi yaitu Sir George Gilbert Scott (1811-78), Victorian Architect paling berhasil dalam praktik besar restorasi gereja. Scott mendedikasikan seluruh hidupnya untuk pekerjaannya. Sebagian besar karyanya berurusan dengan bangunan bersejarah. Scott mempertahankan bahwa jika gereja-gereja dapat ditunjukkan hanya sebagai dokumen yang jelas/fakta dari arsitektur kuno; seperti puing/reruntuhan antik, mereka sebaiknya secara jelas di tunjukkan di bangunan masa kini-  bagaimanapun levelnya. Namun, mempertimbangkan kebutuhan penggunaan gedung untuk tujuan yang sesuai.

    Pelestarian dan restorasi di Austria

Kebijakan awal untuk perlindungan benda budaya di Austria di tujukan dan di fokuskan pada benda yang dapat di pindah-pindahkan. Bermula saat kepemimpinan Maria Theresa yang mengoleksi dan menjaga dokumen arsip pada 12 agustus 1749, di tahun yang sama arsip di kumpulkan. Selama awal dan pertengahan abad ke-19 mendapat pengaruh dari Itali, Inggris, Prancis, dan Prusia. Hal ini meningkatkan  perhatian terhadap perlindungan benda-benda antic dan bangunan bersejarah. Di akhir abad ke-19 muncul semangat patriotism yang menyemangati masyarakat untuk menemukan dan mempromosikan budayanya.

Sesuai dengan itu pada 31 Desember 1850, kerajaan menandatangani usulan untuk menetapkan Komisi pusat untuk Penelitian dan konservasi bangunan bersejarah. Di bawah arahan Karl Freiherr Czoernig Von Czernhausen (1804-89). Pada tahun 1873, komisi itu diperbesar untuk mencakup semua 'monumen artistik dan bersejarah' dari zaman prasejarah dan kuno sampai akhir abad kedelapan belas. Komisi pusat bekerja atas dasar sukarela, melainkan mengkoordinasikan kegiatan konservator kehormatan ditunjuk ke berbagai bagian kekaisaran, dan WAA didorong untuk mencari dukungan dari semua sumber daya pribadi yang tersedia, termasuk masyarakat.
Menurut instruksi (1853) tugas komisi pusat termasuk persediaan, dokumentasi, perlindungan hukum, dan aproval proyek restorasi bangunan bersejarah. Definisi hukum 'baudenkmal' (bangunan bersejarah, monumen) adalah bangunan atau struktur tetap sebelumnya yang memiliki nilai tentang kenangan historis atau memiliki nilai artistik dan yang tidak dapat dihapus dari situsnya tanpa kerusakan. Monumen seperti itu harus dilindungi terhadap resiko pembusukan atau perusakan, dan komisi itu harus berkonsultasi untuk setiap perubahan atau transformasi dalam pengaturan.
Arsitek restorasi utama yang sangat dipengaruhi kebangkitan gothic dan praktek restorasi di Kekaisaran Austria, adalah Friedrich von Schmidt (1825-1891). dia bekerja pada cologne Cathedral dari 1843. Diajarkan di akademisi dari milan (1857-1859), dan dipulihkan S Ambrogio di milan, dan San Donato di Murano. ia mempersiapkan proyek Untuk S Giacomo Maggiore di Vicenza, dan untuk 'gothicization' dari Milan Cathedral. Pada 1863, ia dinominasikan surveyor ke St Stephan Dom di Wina, melakukan restorasi panjang yang dimulai dengan membangun kembali menara. Sejumlah besar bangunan bersejarah di seluruh bagian negara itu dikembalikan oleh dia, termasuk Karlstein Castle (1870), Zagreb Cathedral (1875), Klosterneuburg, serta St Veit Katedral di Praha.
Dalam periode romantisme dan Historismus, restorasi sebagian besar banyak terinspirasi oleh contoh Scott dan Violet-Le-duc. Pada saat yang sama, penelitian dan dokumentasi berlanjut, dan pengetahuan arsitektur bersejarah meningkat dalam periode ini.

    Gaya Restorasi di Italia

Beberapa perintah telah didirikan untuk melindungi bangunan abad pertengahan sejak abad kelima belas. Namun pada abad ke-19 ada tren mengubah bangunan lama menjadi bangunan baru. Dengan kedatangan kebangkitan Gothic, ini sikap ini secara bertahap berubah.
Pada 1823, Basilika Cristian di san paolo rusak parah dalam api. Proposal untuk rekonstruksi disusun oleh Valadier yang tidak mendukung membangun replika, lalu di putuskan untuk memperbaiki bagian bangunan yang terbakar saja. Di antara restorasi pertama bangunan abad pertengahan, adalah balai kota cremona, dimana sebelumnya telah dimodifikasi dalam gaya klasik. Tahun 1848-50, yang curch san pietro di Trento memiliki tampilan Gothic baru yang dirancang oleh Pietro Selvatico Estense (1803-1880), eksponen penting pertama dari kebangkitan gothic di Italy.
Salah satu pesaing utama di florence Italia adalah Giuseppe Domenico Partini (1842-1895), Dari 1865 sampai kematiannya, dia bekerja di Katedral f Siena, memperbarui dan memulihkan hampir semua bagian utama dari Bangunan, Termasuk patung Giovanni Pisano di depan barat dan lantai mosaik.

Restorasi membangkitkan beberapa kebingungan bahkan di antara para pendukungnya, yang mengeluh bahwa meskipun model kuno selalu memiliki semua detail dan dapat direproduksi, fasad akan tampak sangat berbeda dari apa yang telah terjadi sebelumnya (Rubini, 1879, Buscioni, 1981:44). Semua penambahan di interior Baroque dekaden telah dihapus (seperti yang telah dilakukan di katedral florence, Pisa dan Arezzo) Dalam rangka untuk mengembalikannya ke 'keindahan aslinya' (buscioni. 1981:45) Ketika memulihkan bangunan Romawi Partini menganggap 'mereka ketuaan '. Dan memperlakukan mereka dengan cara yang parah. Ketika berhadapan dengan bangunan gothic sebaliknya, ia leet semangat kreatif nya berjalan bebas, seperti di Siena Cathedral. Antusiasme untuk pengerjaan membuatnya menghiasi bangunan dengan lukisan dinding, mosaik, karya logam, dll kritikus modern telah menekankan betapa masa lalu dan sekarang yang dipahami sebagai satu realitas yang sama dalam karyanya, dan ia bekerja 'di atas waktu historis dalam semacam identitas metode '(Buscioni, 1981:9).

    Ulasan singkat dari Chapter 6 Stylistic restoration

Restorasi bermula pada abad 19 yang pada awalnya di lakukan tanpa mempehatikan detail arsitektur pada abad pertengahan. Sehingga dalam praktiknya Restorasi banyak menimbulkan perdebatan pendapat di kalangan konservator. Sejauh mana dan sebatas mana kegiatan restorasi di lakukan?

Restorasi di Perancis di mulai oleh kelompok-kelompok minoritas yang mempunyai kepedulian terhadap keberlangsungan cagar budaya setempat begtupula di Inggris. Sekalipun saat itu ada perbedaan tafsir tentang restorasi, namun pendapat dan upaya restorasi yang banyak di terima serta di pakai  saat itu adalah Violet Le Duc. Pengaruh langsung atau tidak langsungnya dirasakan seluruh Eropa dan bahkan benua lainnya, dan dia menjadi symbol nyata dari pergerakan restorasi.    Menurut Violet le duc, bahwa seorang restorator tidak hanya mengerti aristektur tapi juga punye pengetahuan sejarah, sehinggga ketika melakukan pekerjaan restorasi dia dapat memperkirakan bahwa apa yang dia bangun tidak merusak bentuk semula dari bangunan

 Di inggris sempat muncul paham konservasi Arsitektur Ekklesiologis, yaitu selain merawat/mengkonservasi bangunannya juga menghidupkan/mempertahankan kegiatan/ritual yang berlangsung di dalamnya. Hal ini menimbulkan banyak pertentangan di mana saat itu gereja-gereja beraliran katolik Roma sementara Inggris adalah kerajaan yang menganut protestan. Selain itu ada perdebatan pro restorasi dan anti restorasi keduanya hanya berbeda pada masalah objek namun memiliki banyak persamaan sebagian besar peduli terhadap konservasi. Sedangkan Restorasi di Austria dan di Italia sama-sama di akomodasi oleh kerajaan/pemerintah yang berkuasa dan juga mendapat pengaruh dari gaya restorasi Violet Le Duc.
Terlepas dari perbedaan perbedaan tafsir restorasi saat itu, kegiatan konservasi yang di lakukan saat itu adalah titik awal yang melandasi kegiatan konservasi saat ini. Kegiatan konservasi penting posisinya saat ini sebagai upaya rekam jejak sejarah dan member ruang kepada generasi berikutnya untuk mengenal identitas serta sejarah yang berlaku di negerinya.

di ringkas/resume seadanya oleh Sketsa Ultra Pelangi

Sekilas Teori Konservasi Arsitektur



 
Pelestarian berasal dari kata Lestari yang artinya adalah tetap selama-lamanya, tidak berubah.
Pelestarian adalah upaya untuk membuat sesuatu tetap selama-lamanya, tidak berubah , mempertahankan sesuatu sebagaimana adanya.
Konsep awal pelestarian adalah konservasi
(Sumber : Endarmoko, Eko 2006. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia)

Upaya Pelestarian (Attoe, 1986:402; "Budiharjo, 1987: II-4 dan II-5; Catanese dan Snyder,1979:402; Danisworo, 1988)

1. Preservasi
    Adalah upaya pelestarian sesuatu tempat persis seperti keadaan aslinya tanpa adanya perubahan, termasuk upaya mencegah kehancuran.

2.    Konservasi
    Upaya untuk melestarikan bangunan, mengefisienkan penggunaannya dan mengatur arah perkembangannya di masa mendatang. Strategi ini di lakukan agar tempat-tempat menarik tidak diubah secara tidak sesuai.

3.    Restorasi
    Upaya untuk mengembalikan kondisi fisik bangunan seperti sedia kala dengan mernbuang elemen-elemen tambahan memasang kembali bagian-bagian orisinil yang telah hilang, tanpa menambah bagian baru.

4. Rehabilitasi
    Merupakan upaya mengembalikan kondisi suatu bangunan yang telah mengalami kerusakan/kemunduran atau degradasi, kepada kondisi aslinya sehingga  dapat berfungsi  kembali  sebagaimana mestinya.

5. Renovasi
    Tindakan untuk mengubah interior bangunan baik sebagian kese!uruhan sehubungan dengan adaptasi bangunan tersebut terhadap penggunaan baru atau konsep-konsep modern.

6. Addisi (Addition)
    Pembangunan baru pada kawasan yang dilestarikan dengan mengabstraksikan bentuk-bentuk bangunan  yang sudah ada. Pembangunan ini bukan merupakan suatu tiruan yanq persis tetapi hanya menunjang karakter kawasan tersebut.

7. Adaptasi / Revitalisasi
    Segala upaya untuk merubah tempat agar dapat dipergunakan untuk fungsi yang sesuai, keguanaan tidak menuntut perubahan drastis atau hanya memberikan dampak yang minimal.

8. Rekonstruksi
    upaya untuk mengembalikan keadaan sebuah objek, fabric, tempat yang telah hilang atau pun hancur sebagian/rusak kepada kondisi semula/awal, sejauh bisa diketahui; upaya tersebut ditandai dengan penggunaan bahan/material baru atau pun lama.

9. Demolisi adalah penghancuran atau peromabkan suatu bangunan yang rusak atau membahyakan.

10. Revitalisasi
     Revitalisasi adalah suatu kegiatan untuk mengembalikan atau menghidupkan kembali suatu kawasan dalam konteks kota yang tidak berfungsi atau menurun fungsinya agar menjadi hidup atau berfungsi kembali.   .

11. Peremajaan (urban renewal)  
Peremajaan kota (urban renewal merupakan salah satu upaya atau pendekatan di dalam proses perencanaan yang diterapkan untuk menata kembali suatu kawasan tertentu di dalam kota, dengan tujuan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih memadai dari kawasan kota tersebut.

12. Pembangunan kembali (peremajaan menyeluruh / redevelopment)
Upaya penataan kembali suatu kawasan dengan terlebih dahulu melakukan pernbongkaran sarana dan prasarana dan sebagian atau seluruh kawasan kota tersebut yang telah  dinyatakan tidak dapat dipertahankan lagi kehadirannya. Biasanya terjadi perubahan secara struktural dari peruntukan lahan, profil sosial ekonomi, serta ketentuan ketentuan pembangunan lainnya yang mengatur interatas pembangunan baru (KLB, KDB, GSB, tinggi maksimum, dan lain lain).

Blushing Virus

ya saya menamakannya Blushing Virus,, eh ? tumben tumben Sketsa nulis ginian? nada-nada diary gitu...biasanya berbau- bau artikel Ilmiah populer ato tulisan ala serius... (tumben ngejek tulisan sendiri) ... saya barusan kena blushing virus,, baru di kasih link bacaan ma temen... trus bacanya sambil blushing2 pink (lumayan ngehemat blush-On ) .. itu cerpen bersambung gitu,, tapi ritual membacanya beda ama baca2 biasanya (komik One Piece, black swindler,dkk) .. sampe guling-guling ga jelas.

Deskripsinya kurang lebih kayak gini:

Denpasar yang ga pernah, hujan hujan jam tiga pagi tadi.
Bau tanah kena Hujan mendadak wangi (padahal sebelum2nya saya ga yakin itu ada baunya)
Nyamuk2 menyebalkan yang suka mengganggu malam mendadak cute
Pakaian Kotor yang numpuk mendadak tidak menyebalkan, malah sangat artistik
tisyu bekas yang nongol di atas meja mendadak futuristik
saya mendadak melankolis
mendadak geje nulis macam ginian

ini apa ya?
saya nyebutnya Blushing virus

tumben -Sketsa Ultra Pelangi- nulis tulisan GeJe hmm wathever

Berdamai dengan kearifan Lokal

Kampung, Permukiman Tradisional, Tradisional..? Apa yang terlintas ketika kata Tradisional ini muncul?.. Kuno? Jadul? Kampungan? Ketinggalan Jaman? . Ya.. benar, dan itu wajar. Karena memang seperti itu kenyataannya.
Permukiman Tradisional memang berangkat dari tradisi bermukim orang-orang dari masa lalu yang masih ada hingga saat ini. Jadi wajarlah kalo di bilang jadul, kan emang dari jaman dulu. ^-^a 


Seiring dengan berkembangnya zaman, muncullah Istilah Globalisasi, Modern.. Lalu ide-ide globalisasi ini cenderung mendorong ide-ide yang berasal dari masa lalu, tradisional dan bersifat lokal untuk menyingkir, karena dianggap tidak sesuai dengan tuntutan zaman. Tidak modern. Paradigma seperti ini sebenarnya perlu di luruskan, karena tradisional dan lokal tidak berarti tidak dapat di rujuk.
Permukiman Tradisional sangat akrab dengan Kearifan lokal, mayoritas Permukiman Tradisional di Indonesia memiliki Kearifan Lokal.
Teknologi permukiman muncul akibat adanya tantangan di lingkungan permukiman tersebut, dan hal ini berlaku pada permukiman tradisional, dan menjadi salah satu kearifan lokal yang dimiliki permukiman tradisional. Karena itu tiap permukiman tradisional punya karakteristik kearifan lokal masing-masing. Di kaitkan dengan Ide Globalisasi, sebenarnya nilai-nilai kearifan lokal justru bersifat universal/global. Misal konsep ramah lingkungan, hemat Energi, serta Sustainability.


(Gambar permukiman tradisional kampung naga yang konsep ramah lingkungan, hemat Energi, serta Sustainability)

Ide-ide seperti ini masih sangat sesuai dengan konteks kekininian. Apalagi jika konsep serta pengetahuan tersebut di adopsi dan di kreasikan dengan konteks masa sekarang. Jadi sangat tidak beralasan jika masih menganggap bahwa permukiman tradisional tidak sesuai dengan konteks kekinian dan perlu di rubah/di modernkan.
Permasalahan permukiman tradisional yang kerap di keluhkan oleh para “pembaharu” adalah tidak ada kemauan dari komunitas tradisional untuk maju, buruknya sanitasi, kotor, dan semacamnya. Hal ini dapat di seleseaikan tanpa harus “memodernkan” mereka. Kita dapat menawarkan solusi pembenahan dan perbaikan tanpa harus merombak karakteristik yang sudah ada.
Permukiman Tradisional merupakan Aset budaya bangsa, dari sini kita dapat belajar dari mana kita berasal, kita belajar tentang kearifan dari masa lalu, kearifan terhadap alam, terhadap sesama, terhadap sekitar, kita juga dapat belajar budaya yang kita punya. Berdamai dengan Kearifan lokal bukanlah hal yang merugikan.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah (masa lalu)
Bung Karno
Sketsa Ultra Pelangi
Denpasar 23 September 2012. 2.53 PM

Sumber Gambar:
http://www.indotoplist.com/member/admi/img_detail.php?detail_id=821&jen=2

copyright sketsa ultra pelangi 23 September 2012 duniasketsa.multiply.com

Curcol dikit

Dulu sebelum kenal instagram , saya nulis statusnya di blog hehehe setelah dipikir-pikir emang nyaman sih nulis status di blog, apalagi u...