Kamis, 08 November 2012

Kisah tentang (saya dan) Komentator

KISAH SANG KOMENTATOR

Adakah yang tahu apa arti komentator?. Yup yaitu sekumpulan orang atau seorang yang hoby mengomentari sesuatu.
Tahukah apa yang komentator lakukan?. Yup, mereka hanya pandai mengomentari.

Ada dua jenis Komentator menurut pandanganku,
pertama; adalah komentator yang mengomentari karena dia punya kapabilitas ilmu dan pengalaman atas apa yang ia komentari, misalnya komentator sepakbola yang ternyata dia adalah pensiunan pelatih sepakbola. Tapi tetap saja dia komentator, orang yang mengomentari tanpa ikut bermain ataupun melakukan apa yang sedang ia komentari saat itu.

kedua; adalah komentator sekaligus pengamat (aku lebih senang menyebutnya penonton). Mereka ini yang menyebalkan. mereka hanyalah sekumpulan orang atau seorang sok tahu yang pandai sesumbar tentang apa yang ia lihat di luar, tapi mereka mungkin tidak pernah melakukan apa yang ia komentari bahkan tidak TAHU APAPUN yang ia komentari. Tipe seperti ini ibarat orang yang seolah sedang memperhatikan buah jeruk dengan pandangan pada kulit jeruk tapi sebenarnya matanya tertuju pada debu yang menyelimuti kulit jeruk. Artinya, jangankan bagian dalam jeruk yang dilihat, kulit luarnyapun luput dari penglihatannya. MAkanya tipe seperti ini sangat menyebalkan. Sampai rasanya muak.
Dia mengomentari orang yang sedang bertarung tinju "Ah kenapa sih dia gak mukul pelipisnya saja, kan bisa langsung Jatuh tuh", tapi dia hanya sedangmengomentari dari kursi penonton didepan televisi. jangankan merasakan bertarung tinju, menonton langsungpun tidak dia rasakan.

Dan jika kita mau sadar, tipe manusia komentator di sekitar kita sangatlah banyak. Mereka mengomentari sana-sini dengan kedok manis 'Kritik dan saran membangun', syukur-syukur kalau dia bersikap layaknya di depan cermin, sehingga apa yang ia lontarkan selain untuk orang lain, juga untuk perbaikan dirinya. Tapi kalo dia gak nyadar2???. Ah ini yang nyebelin.

Pernah nonton Ratatoille gak (itu tulisannya udah bener belum ya, filmnya rada lama sih). itu Film tentang Seekor tikus yang memiliki bakat maestro memasak. dan ada seorang tokoh yang cukup menyebalkan (lupa namanya),dia berperan sebagai Kriktikus makanan. Gara2 kritikannya itu dia telah membuat seorang koki prancis tersohor Costeau frustasi dan akhirnya meninggal dalam keputusasaan. Padahal si kritikus ini belum pernah memasak. Dia hanya pandai MENGKRITIK masakan. MEnyebalkan bukan?.

Ada yang merasa menjadi Komentator?. komentator tipe yang manakah anda?. tapi saya sarankan, jika anda masih kuat, muda dan bertenaga, Janganlah menjadi KOMENTATOR tapi jadilah PEMAIN. tapi jika anda tidak bisa bermain tapi senang bicara, maka --'Berkatalah yang baik atau Diam' (HR Bukhari & Muslim)--


copyright sketsa ultra pelangi 6 nov.08 duniasketsa.multiply.com

Tidak ada komentar:

Curcol dikit

Dulu sebelum kenal instagram , saya nulis statusnya di blog hehehe setelah dipikir-pikir emang nyaman sih nulis status di blog, apalagi u...